Definisi Fitnah, Agar Tak Salah Mengartikan

Definisi Fitnah, Agar Tak Salah Mengartikan
Foto ilustrasi from Pexels

OPINION, ruber.id – “Fitnah itu lebih kejam dari pada pembunuhan.” Sering kita mendengar kalimat mahsyur tersebut. Baik dari kalangan muslim, maupun nonmuslim.

Namun, tahukah kita dari mana asal bermula lahirnya kata mutiara tersebut? Banyak dari kita yang tidak mengetahui bahwa sumbernya berasal dari Alquran.

“Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu (Makkah); dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Haram. Kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu.”

“Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka. Demikianlah balasan bagi orang-orang kafir.” (TQS. Al-baqarah: 191)

Arti Fitnah

Kata fitnah yang dosanya lebih besar dari pembunuhan disebutkan pula dalam firman-Nya yang lain.

Baca juga:  Berbusana Elegan ala Alquran

“Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah: “Berperang pada bulan itu adalah dosa besar; Tetapi menghalangi (manusia) dari jalan Allah, kafir kepada Allah, (menghalangi masuk) Masjidil Haram dan mengusir penduduknya dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) di sisi Allah dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya) dari pada membunuh.”

“Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup.”

“Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran. Maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat. Dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.” (TQS. Al-Baqarah: 217).

Baca juga:  Selamat Hari Ibu, Surga Ada di Bawah Telapak Kakinya

Kata fitnah telah menjadi salah satu kata baku dalam kamus bahasa Indonesia. Dengan pengertian, adalah suatu tuduhan negatif yang ditujukan kepada seseorang, dan kemudian tuduhan tersebut tidak memiliki bukti-bukti kebenarannya.

Lalu, muncul pertanyaan apakah pengertian fitnah seperti ini sesuai dengan apa yang dikatakan Allah SWT. Yaitu, yang dosanya itu lebih besar dari pada pembunuhan?

Dosa Fitnah

Dalam mengomentari surat Al Baqarah ayat 217, Ar-Raazy berpendapat bahwasanya, di antara fitnah yang dijelaskan di sini adalah dosa besar yang diperoleh oleh manusia ketika berperang di bulan Haram.

Orang-orang yang menghalangi manusia dari jalan Allah dan mengusir penduduknya dari Masjidil Haram.

Fitnah di sini juga, bermakna suatu penganiayaan dan segala perbuatan yang dimaksudkan untuk menindas Islam dan kaum Muslimin.

Baca juga:  Pembangunan Infrastruktur untuk Siapa?

Pengertian kata ini, juga bisa kita lihat dalam beberapa bagian dan sebab-sebab terjadinya yang juga menunjukkan keadaan suatu kaum pada masa (waktu) tertentu.

Di antaranya, Rasulullah SAW bersabda; “Akan ada fitnah, yang berat dan luar biasa; ketika itu, yang terbaik adalah orang-orang Muslim penduduk kampung, yang (tubuhnya) tidak pernah dilumuri oleh darah dan harta manusia.” (HR. at-Thabrani).

“Tidaklah aku tinggalkan fitnah cobaan sepeninggalanku lebih berbahaya bagi laki-laki melainkan wanita.” (HR. Al-Bukhari).

Dari hadis di atas, dapat kita lihat pengertiannya yang berarti menumpahkan darah dengan semena-mena, menjarah harta benda dan menodai kehormatan. Wallahu a’lam bishshawab.

Penulis: TaawatiEditor: R003