Update COVID-19 Boyolali: Tambahan 3 Orang Berasal dari 1 Keluarga, Total Positif Corona Jadi 33 Kasus

Img wa
KEPALA Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali Ratri S Survivalina saat jumpa pers update data COVID-19, Senin (8/6/2020). jolar/ruber.id

BOYOLALI, ruber.id – Hingga Senin (8/6/2020), warga terpapar COVID-19 di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah ada sebanyak 33 orang.

Dari total tersebut, klaster Senting, Kecamatan Sambi jadi yang paling banyak menyumbang kasus positif corona.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali Ratri S Survivalina menyebutkan, hari ini, dari klaster Senting ada penambahan 3 kasus.

“Tiga kasus baru ini yaitu inisial DM, 41; IM, 21; dan PU umur 2.5 tahun,” jelasnya saat jumpa pers, Senin (8/6/2020).

Tiga orang ini, kata Ratri, diketahui masih l satu keluarga. Dari ketiga itu, menyusul  ST, DW, dan SH yang sudah lebih dulu dinyatakan terkonfirmasi positif COVID-19.

“Saat ini, ketiganya sudah dirawat di Rumah Sakit Darurat (RSD) COVID-19 Boyolali. Sementara 7 anggota keluarga lainnya, yang negatif sudah kembali ke Jakarta,” jelasnya.

Baca juga:  Tahun Baru Islam, Puluhan Anak Yatim dan Duafa di Kemiri Purworejo Terima Santunan

Ratri mengatakan, selain ketiga pasien positif corona ini, ada lagi satu kasus COVID-19 yang meninggal dunia.

Almarhum berinisial DR, 54, ini berasal dari Kecamatan Andong.

Sebelum meninggal dunia, kasus berkode 030 ini merupakan pelaku perjalanan dari Kabupaten Demak.

“Ketika masih di Demak, pasien sudah mengalami gejala sakit. Lalu dibawa pulang ke Boyolali.”

“Di Boyolali, pasien langsung diperiksa di RSUD Boyolali dan setelah meninggal dimakamkan di Demak, dengan protokol COVID-19, katanya.

Ratri menambahkan, hari ini juga ada tambahan kasus COVID-19 berinisal SM, 73; dari Kecamatan Banyudono, dan dan JU, 51, dari Kecamatan Cepogo.

“Ada lagi dari Kecamatan Cepogo. Daftar ini menambah panjang penderita COVID-19 di Boyolali. Tapi, saat ini belum diketahui sumber penularan COVID-19 terhadap SM.”

Baca juga:  Wagub Jabar Lepas Bansos untuk Warga Terdampak Corona di Garut

“Sedangkan JU, pedagang di Pasar Cepogo terindikasi tertular dari pasar tersebut. Karena, pedagang di Pasar Cepogo berasal dari berbagai wilayah di Jawa Tengah,” jelasnya.

Ratri menuturkan, pihaknya juga menerima hasil pemeriksaan PCR mandiri dari salah satu warga yang terkonfirmasi positif COVID-19.

Pasien berinisial YP, 53, warga Kecamatan Banyudono yang diharuskan periksa PCR mandiri, sebelum melakukan penerbangan, menjadi kasus ke 33 di Boyolali.

“YP merupakan pelaku perjalanan dari luar Jawa. Sudah sejak 3 bulan lalu, yang bersangkutan berada di Boyolali,” ucapnya. (R008/Jolar)

BACA JUGA: Kasus Pengeroyokan Karyawan Star Fashion di Boyolali, Polisi Hadirkan Belasan Saksi saat Reka Ulang