Satu Warga Simo Boyolali Jawa Tengah Positif Corona

Img wa
KETUA Umum Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Boyolali Masruri umumkan pasien positif COVID-19, Minggu. jolar/ruber.id

BOYOLALI, ruber.id – Seorang warga di Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah positif terjangkit virus corona.

Ketua Umum Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Boyolali Masruri menyebutkan, warga positif COVID-19 ini diketahui telah sakit saat berada di Surabaya, Jawa Timur.

Pasien berinisial BK ini, kata dia, berasal dari Kecamatan Simo, sebelumnya berobat di dokter praktek.

Kemudian, BK dirujuk ke rumah sakit rujukan di RSUD Pandan Arang, Kabupaten Boyolali, pada 4 April 2020.

BK, kata dia, selanjutnya menjalani perawatan sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

Pasien tersebut, memiliki riwayat perjalanan dari Surabaya dan sampai di Boyolali sudah dalam kondisi sakit.

“Sebenarnya, pasien inisial BK ini perjalanan dari Surabaya, sampai Simo sudah dalam keadaan sakit,” katanya saat konferensi pers di Posko Satgas COVID-19, di kantor BPBD Boyolali, Minggu (19/4/2020).

Baca juga:  Bertambah Lagi, Pasien Positif Corona di Sumedang Capai 207 Orang

Masruri menhelaskan, meski sudah ada satu pasien positif corona, status Boyolali belum dinaikkan menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB).

“Tetapi, untuk sementara ini masih tetap siaga darurat,” jelas Sekda Boyolali ini.

Menurutnya, untuk Kecamatan Simo, sudah ditetapkan sebagai zona merah virus corona.

“Naik status akan kami pelajari dulu, karena harus ada kajian terlebih dahulu.”

“Kami harus kaji dulu, ada tim pengkaji. Bisa memenuhi syarat menjadi tanggap darurat atau tidak,” katanya.

Dokter spesialis paru RSUD Pandan Arang Boyolali Megantara mengatakan, pasien BK masuk IGD RSUD Pandan Arang, dengan kondisi sesak napas, demam, dan diare.

Menurutnya, diare ini seringkali menyertai pasien yang positif COVID-19.

Baca juga:  Tempat Relokasi Jauh, Korban Longsor di Banjarnegara Pilih Bangun Rumah Sendiri

Sampai dengan satu minggu, diare masih dan sesaknya bertambah berat.

Status dari masuk sampai dengan tanggal 18 April 2020 sebagai PDP.

“Tim medis mengambil sampel tes Swab pada 9 April 2020, saat kondisinya memburuk.”

“Hasil tes Swab sendiri keluar pada 18 April, dan dinyatakan positif virus corona,” ungkapnya.

Dinas Kesehatan Boyolali sudah melakukan tracking terhadap kasus ini dan sudah berhasil menginventarisasi kontak erat dengan pasien.

Mereka yang memiliki kontak erat dengan pasien positif COVID-19 ini selanjutnya akan menjalani rapid test. (R008/Jolar)

Baca berita lainnya: Nekat Mudik dari Jakarta, Pemerintah Desa di Boyolali Siapkan Ruang Karantina