JAKARTA, ruber.id – Dukungan atas kinerja Kementerian Pertanian (Kementan), terus mengalir dari seluruh anggota Komisi IV DPR RI.
Mereka mengapresiasi kebijakan ketahanan pangan yang diterapkan, terutama ketika pandemi COVID-19.
Anggota Komisi IV DPR RI TA Khalid mengatakan dibutuhkan penambahan anggaran di tahun yang akan datang, terutama melihat target Kementan tidak hanya sekadar realisasi program, atau proyek.
“Kami di sini mendukung penuh, semangat Pak Mentan yang sangat luar biasa.”
“Sehingga ke depannya, tinggal mengoptimalkan anggaran,” kata anggota Komisi IV DPR RI dari Frakai Partai Gerindra ini saat Raker Komisi IV DPR bersama Kementan, Selasa (23/6/2020).
Dia mengatakan, yang terpenting adalah output dari tiap kebijakan yang telah ditetapkan melalui kegiatan dan agenda kongkret.
Sehingga, kata dia, jelas terukur terhadap tiap pengeluaran anggaran.
“Semangat ini harus terimplementasi, jangan sampai tidak paralel dengan rekan-rekan kedirjenan,” katanya.
Senada, anggota Komisi IV DPR RI Sigit Sosiantomo mendukung penuh penambahan anggaran pertanian, bagi kesejahteraan masyarakat, khususnya petani.
“Penjelasan Pak Mentan memperlihatkan bentuk perjuangan terhadap petani.”
“Kami mendukung anggaran Kementan, lebih besar lagi ke depannya,” jelas anggota dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.
Sementara, anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Riezky Aprilia menegaskan, paskawabah corona, salah satu sektor yang wajib diselamatkan yakni pertanian.
Riezky meyakini, pemikirannya sama dengan seluruh anggota DPR RI lainnya yang duduk di Komisi IV.
“Kami Komisi IV, juga yakin selama bapak (Mentan) serius dalam menangani masalah ketahanan pangan ini, maka tidak akan ada permasalahan yang dialami oleh petani di seluruh Indonesia.”
“Saya tegaskan, hanya sektor pertanian yang paling mungkin diselamatkan,” jelasnya.
Anggota komisi IV DPR RI Hasan Aminnuddin mengatakan, optimisme terus digelorakan Kementan terkait ketersediaan pangan.
“Apresiasi terhadap Kementan yang menjadi wadah ketahanan pangan sehingga membangun kepercayaan masyarakat, melawan kelaparan.”
“Hal ini dibuktikan dengan seluruh wilayah Indonesia yang mampu memproduksi pangan,” ujarnya. (R007/Moris)
BACA JUGA: Tuai Kontroversi, Permen Ekspor Benih Lobster Dinilai Merugikan Nelayan
