Uang Ganti Isolasi Mandiri di Pangandaran, 20 Desa Sudah Cair

isolasi mandiri
PETUGAS dari desa sedang memberikan uang pengganti makan minum kepada warga yang usai jalani isolasi mandiri. doc/ruber.id

BERITA PANGANDARAN, ruber.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Pangandaran telah menyalurkan uang pengganti makan minum bagi warga yang menjalani isolasi mandiri di rumahnya masing-masing. Ada 20 desa yang sudah direalisasikan pada tahap pertama.

Sebanyak 20 desa yang tersebar di 5 kecamatan di Kabupaten Pangandaran ini telah mencairkan uang pengganti warganya yang menjalani karantina. Termasuk anggota Linmas yang menjaga atau mengawasi rumah pasien tersebut.

Di Kecamatan Mangunjaya yang sudah mencairkan hanya Desa Kertajaya. Begitu juga di Kecamatan Kalipucang, hanya satu desa saja yang baru menerima uang pengganti itu, yakni Desa Putrapinggan.

Untuk Kecamatan Parigi, yakni Desa Ciliang, Desa Selasari, Desa Cintakarya dan Desa Parakanmanggu. Di Kecamatan Cijulang, yang sudah mencairkan dana tersebut hanya Desa Cijulang saja.

Baca juga:  Tim SAR Baracuda Cikidang: Tiga Nelayan Pangandaran Menyelamatkan Diri Gunakan Katir

Terakhir Kecamatan Langkaplancar, yakni Desa Jayasari, Desa Pangkalan, Desa Langkaplancar, Desa Bojongkondang, Desa Bangunjaya. Kemudian, Desa Cimanggu, Desa Jadikarya, Desa Jadimulya, Desa Bojong, Desa Sukamulya, Desa Bangunkarya, Desa Mekarwangi dan Desa Bunguraya.

Pencairan Tahap Kedua Diproses

Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Pangandaran Jajang Herliana Lilihar mengatakan, pada tahap pertama pencairan pihaknya telah menyalurkan bantuan tersebut.

“Untuk 188 orang pasien isolasi mandiri sebesar Rp94 juta. Dan bantuan Linmas sebanyak 264 orang dengan nilai Rp89,76 juta,” kata Jajang.

Jajang menyebutkan, saat ini pihaknya sedang memproses pencairan bantuan tahap kedua. Ada 287 warga yang usai isolasi mandiri atau berkas yang diajukan, dengan nilai Rp143,5 juta.

Baca juga:  DPRD Pangandaran Dorong Badan Promosi Pariwisata Dibentuk

“Kalau anggota Linmasnya ada 520 orang dengan nilai Rp145,6 juta. Saat ini kami sedang memproses pencairan itu,” sebutnya. (R001/smf)