Alami Hipotermia, Pendaki Gunung Malabar Bandung Tewas

Pendaki yang Hilang di Gunung Malabar Bandung Ditemukan, 1 Tewas

BERITA BANDUNG, ruber.id – Tim SAR gabungan menemukan dua pendaki yang hilang di Gunung Malabar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Satu di antara dua pendaki ditemukan tewas, sedangkan satu orang lainnya dalam keadaan selamat.

Pendaki yang tewas yakni survivor Ace, 33, dengan dugaan kematian, korban mengalami hipotermia.

Sedangkan Yoga, 14, tim SAR gabungan temukan dalam keadaan selamat.

Kedua pendaki Gunung Malabar ini merupakan warga Desa Baros, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung.

Korban Tewas Alami Hipotermia

Kepala Basarnas Bandung Deden Ridwansah menjelaskan, pukul 09.35 WIB, pihaknya menerima informasi. Bahwa, pihak keluarga telah menemukan korban.

“Pihak keluarga, sudah terlebih dahulu melakukan pencarian dan menemukan korban.”

“Pada pukul 09.45 WIB, tim rescue berangkat ke titik koordinat penemuan survivor untuk melakukan evakuasi,” jelaanya.

Selanjutnya, kata Deden, pada pukul 15.10 WIB, tim SAR gabungan mengevakuasi korban ke rumah duka.

“Dugaan, pendaki meninggal dunia karema mengalami hipotermia.”

Baca juga:  Cegah Penyebaran Corona, Basarnas Bandung Bagikan Cairan Disinfektan

“Selain itu, dari informasi yang kami terima, korban memiliki penyakit bawaan berupa gangguan pernafasan, asma,” jelasnya.

Deden menyebutkan, dengan telah ditemukannya korban, maka pihaknya menutup operasi SAR pada pada pada pukul 16.15 WIB.

Deden menambagkan, unsur SAR yang terlibat operasi pencarian, yakni Bandung Bandung.

Selanjutnya, dari Polsek Arjasari, Polsek Pameungpeuk, Puskesmas Arjasari, YKPA, FKPA, dan warga sekitar.

Berita Sebelumnya

Sebelumnya, ruber.id beritakan, dua pendaki hilang di Gunung Malabar, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung.

Kedua pendaki, Ace, 33; dan Yoga, 14, yang hilang di Gunung Malabar merupakan warga

Keduanya dilaporkan hilang, sejak Senin (31/1/2022) sekitar pukul 12.15 WIB.

“Basarnas Bandung menerima informasi dari Pusdalops BPBD Kabupaten Bandung.”

“Terkait, kejadian dua orang hilang di Gunung Malabar,” ungkap Kepala Basarnas Bandung Deden Ridwansah, Selasa (1/2/2022) pagi.

Kronologi Kejadian

Deden menjelaskan, kedua pendaki ini hilang saat akan kembali turun dari puncak Gunung Malabar.

Deden menjelaskan, informasi yang Basarnas Bandung terima dari pihak keluarga ini, kedua pendaki berangkat pada hari Minggu (30/1/2022) pukul 07.30 WIB.

Baca juga:  SBM ITB Kembali Raih The Best Business School di Indonesia versi Global Brand Magazine

“Kedua survivor, berangkat naik ke Gunung Malabar, memulai perjalanan dari Desa Mekarjaya.”

“Dengan rencana perjalanan pulang, pergi di hari yang sama. Namun, sesampainya di puncak, kedua survivor bertemu dengan satu rombongan yang berjumlah 6 orang yang sudah naik sejak Sabtu (29/1/2022).”

“Keduanya, kemudian memutuskan untuk berkemah bersama dan turun pada Senin (31/1/2022) sekitar pukul 12.16 WIB.”

“Kedua survivor turun terlebih dahulu dan menunggu di Legok pada koordinat 7° 7’39.52″S 107°38’11.70″E.”

“Akan tetapi, rombongan tidak menemukan kedua survivor di titik tersebut.”

“Kemudian, rombongan melakukan pencarian kedua survivor selama kurang lebih 3 jam, dengan hasil pencarian nihil.”

“Rombongan pendaki, hanya menemukan motor milik survivor yang masih terparkir di Kantor Desa Mekarjaya,” jelas Deden.

Deden mengatakan, setelah menerima informasi ini, Basarnas Bandung memberangkatkan satu tim rescue pada pukul 06.10 WIB.

Baca juga:  Dinsos Indramayu: Labelisasi KPM Bansos Sudah Sesuai Aturan

Tim rescue akan melakukan pencarian terhadap kedua survivor tersebut.

“Kami telah berkoordinasi secara intens dengan BPBD Kabupaten Bandung, potensi SAR dan keluarga korban yang berada di basecamp pendakian,” ucapnya.

Deden menambahkan, dari keluarga korban, kedua pendaki yang hilang ini tidak membawa perlengkapan survival yang lengkap.

Karena, rencana awal keduanya tidak akan berkemah di puncak Gunung Malabar.

“Tim rescue yang berangkat melakukan pencarian menggunakan satu unit Rescue Car Double Cabin, dan membawa satu set Palsar Mountenering.”

“Kemudian, membawa dua lembar peta rupa bumi Gunung Malabar, satu set peralatan navigasi.”

“Selanjutnya, membawa juga satu set peralatan komunikasi, satu set peralatan medis, dan APD personal,” jelasnya.

Deden mengimbau pendaki melengkapi perlengkapannya secara safety dan mempersiapkan diri sebelum naik gunung, agar kejadian hipotermia tidak terulang di kemudian hari.

Penulis/Editor: R003