Sulit Sinyal, Pelajar di Banjarnegara Belajar Daring di Kuburan

Belajar daring di banjarnegara ruber id
PELAJAR di wilayah pelosok pegunungan Banjarnegara terpaksa belajar daring di kuburan karena sulit sinyal. r024/ruber.id

BANJARNEGARA, ruber.id – Sulit sinyal, pelajar tingkat SMP di Desa Pasuruhan, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah belajar di kuburan.

Warga di pelosok pegunungan Banjarnegara ini terpaksa belajar di kuburan karena di lokasi ini bisa mendapatkan sinyal internet untuk belajar daring.

Aktivitas belajar di pemakaman ini sudah dilakukan sejak pandemi Covid-19, yang mengharuskan pelajar belajar dari rumah.

Tidak melakukan tatap muka langsung di sekolah, seperti sebelum virus corona mewabah.

Agar berani belajar di makam, para siswa belajar secara berkelompok.

Lokasi pemakaman lebih tinggi dibandingkan pemukiman warga, sehingga di lokasi ini, sinyal internet bisa didapat.

Awalnya, siswa merasa takut tapi lama kelamaan menjadi terbiasa.

Baca juga:  Driver Taksi Online di Jawa Tengah Jadi Korban Perampokan

Salah seorang siswa, Dian Ferawati mengaku berani karena belajar secara berkelompok bersama teman-temannya.

“Sinyal susah adanya di sini (pemakaman). Kalau ada lain, ya berani. Belajar bareng di sini,” katanya.

Dian mengatakan, untuk belajar secara daring, ia harus berangkat pagi ke pemakaman.

Pelajar lainnya, Liftia Nur Fajri mengaku agak takut. Tapi, karena bersama teman-teman lainnya, akhirnya berani.

“Agak takut, tapi di sini adanya sinyal internet,” ucapnya.

Khoirul Wildan, pelajar lainnya, mengatakan untuk mencari sinyal, harus naik ke dataran yang cukup tinggi.

“Susahnya, karena tidak ada sinyal, kalau mau belajar harus di dataran tinggi, sedikit takut,” akunya.

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olah Raga Banjarnegara Noor Tamami mengatakan, pihaknya tidak memaksakan.

Baca juga:  Travel Pemudik asal Jawa Tengah Diputar Balik Petugas Posko PSBB Cihaurbeuti Ciamis

“Artinya, kalau kondisinya tidak memungkinkan, maka kami memberikan tugas dengan cara, tugas yang ada di sekolah diberikan kepada anak lewat orangtua,” jelasnya.

Sehingga, kata Noor, tidak harus menggunakan laptop atau handphone (HP).

“Karena kami menyadari kondisi geografis Banjarnegara itu luar biasa,” sebutnya. (R024/Banjarnegara)

Baca Juga: Objek Wisata di Perbatasan Kebumen Banjarnegara Ini Tawarkan Panorma Alam Eksotis