Solusi Islam dalam Mengatasi Krisis Global

Solusi Islam dalam Mengatasi Krisis Global
Pengelola Majelis Zikir As-Sakinah Siti Susanti S.Pd. ist/ruber.id

OPINION, ruber.id – Belum lagi tahun ini berakhir, dunia global mengkhawatirkan terjadinya krisis di tahun depan.

Bukan tanpa alasan, jika Provinsi Jawa Barat pun bersiap melakukan berbagai upaya menghadapi krisis global ini. Karena diramalkan para ahli, akan terjadi tahun depan.

Apalagi, krisis yang yang melanda Inggris dan Australia telah nyata terjadi.

Jika dicermati, tiga krisis yang mengancam yakni krisis pangan, krisis energi, dan krisis ekonomi disebabkan penerapan sistem kapitalisme saat ini.

Sekurangnya, terdapat empat alasan berikut ini.

Kapitalisme Tidak Mengenal Pembatasan Kepemilikan

Pertama, kapitalisme tidak mengenal pembatasan kepemilikan. Setiap orang dapat memiliki aset apapun selama memiliki kapital.

Dengan konsep ini, alih fungsi lahan marak terjadi. Akibatnya, lahan pertanian menjadi berkurang yang dapat mengantarkan krisis pangan.

Dalam sistem kapitalisme, aset-aset vital dapat dimiliki swasta, termasuk sumber energi.

Tata kelola seperti ini, dapat menghalangi masyarakat luas dalam mendapatkan energi, padahal sumber energi masih banyak tersedia.

Kapitalisme Serakah/Rakus

Kedua, kapitalisme memahami bahwa kebutuhan bersifat tidak terbatas.

Baca juga:  Meraih Cerdas Tingkat Tinggi

Dengan ini, berbagai upaya ditempuh dalam rangka mengejar kebutuhan.

Sikap serakah merupakan ciri kapitalisme, tanpa memperhatikan kepentingan masyarakat banyak atau akibat buruk terhadap kerusakan lingkungan.

Kapitalisme sebagai Ideologi

Ketiga, kapitalisme sebagai sebuah ideologi senantiasa berusaha menyebarkan pengaruhnya dan menguasai pihak lain. Wujudnya, berupa globalisasi ekonomi.

Pasar bebas, sejatinya merupakan bentuk penguasaan. Sehingga, menjadikan harga dalam negeri tergantung kepada harga dunia.

Selain itu, impor komoditas menjadi mengikat, padahal kemampuan dalam negeri mencukupi.

Moneter Kapitalisme Berbasis Fiat Money

Keempat, moneter dalam sistem kapitalisme berbasis fiat money, menjadikan uang yang beredar tidak memiliki jaminan komoditas berharga.

Nilai nominalnya, tidak sebanding dengan nilai intrinsiknya.

Hal ini dengan mudah mengantarkan kepada krisis moneter, dan krisis ekonomi.

Sehingga jelaslah, sistem kapitalisme adalah penyebab krisis yang melanda.

Dengan demikian, mencari sistem alternatif menjadi penting dalam menghindar dari krisis.

Syariat Islam Bisa Menjauhkan Krisis

Adapun Islam, jika dicermati, akan menjauhkan dari krisis.

Karena secara keimanan, syariat Islam datang dari Allah, Sang Pencipta Manusia, yang datang untuk memberi rahmat bagi alam semesta (Qs.Al-anbiya:107).

Baca juga:  Hukum Merayakan Tahun Baru

Mekanisme Islam akan menjauhkan dari krisis, setidaknya karena empat alasan berikut.

Kepemilikan dalam Islam

Pertama, Islam membagi kepemilikan menjadi tiga, yaitu milik pribadi, milik umum, dan negara.

Dengan pembagian ini, menyorot kepada aset-aset milik umum, menjadi tidak dapat dipindahtangankan dan disalahgunakan.

Dengan begini, kelestarian alam terpelihara dan lahan pertanian terjaga.

Selain itu, swasta tidak dapat menguasai aset-aset vital yang merupakan milik masyarakat secara bersama.

Nabi Muhammad SAW bersabda, kaum muslimin berserikat dalam tiga hal. Yaitu air, api, dan padang gembala. (HR.Bukhari)

Pandangan Islam

Kedua, Islam memandang, bumi adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia, yang pasti akan mencukupi kebutuhan manusia.

Adapun kebutuhan, dibedakan dengan keinginan. Terdapat kebutuhan yang harus dipenuhi segera, dan terdapat kebutuhan yang bisa ditunda. Bahkan, tidak perlu untuk dipenuhi.

Islam Larang Kafir Kuasai Kaum Muslimin

Ketiga, Islam melarang memberi jalan kepada orang-orang kafir menguasai kaum muslimin. Sebagaimana firman Allah SWT, dalam Surat Annisa ayat 141.

Baca juga:  Wise Waste, #bijaksampah: Start Up Solusi di Bidang Persampahan

Wujudnya, penguasaan bisa berupa kesepakatan-kesepakatan yang merugikan kaum muslimin.

Ukhuwah Islamiah

Keempat, Ukhuwah Islamiah (Persaudaraan Islam) menghendaki kaum muslimin menjalani kehidupan tanpa ada batasan-batas geografis. Seluruh kaum muslimin adalah bersaudara.

Wujudnya, misalnya seperti yang terjadi pada masa Umar bin Khattab.

Ketika terjadi krisis yang disebut tahun kelabu, sementara kas negara tidak cukup untuk mengatasinya. Maka Umar bin Khattab, menulis surat kepada para gubernurnya di Mesir, Syam, dan Irak untuk mengirimkan bantuan.

Gubernur Mesir, Amru bin al-Ash mengirim 1000 unta yang membawa tepung melalui jalan darat dan mengirim 20 perahu yang membawa tepung dan minyak melalui jalur laut serta mengirim 5000 pakaian, kepada Khalifah Umar.

Demikianlah, Islam sebagai agama yang kafah (Sempurna) memiliki serangkaian konsep yang lengkap, yang mampu menghindari krisis.

Penulis: Siti Susanti S.Pd., Pengelola Majelis Zikir As-Sakinah