PANGANDARAN, ruber.id – Engkar, 65, salah seorang warga di Kecamatan Sidamulih, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat sempat marah lantaran terlewat tidak menerima bantuan dari Pemkab.
Engkar mengaku, dirinya sempat terlewat dalam penyaluran bantuan Jaring Pengaman Sosial (JPS) penanggulangan COVID-19 dari Pemkab Pangandaran.
Dirinya sempat kecewa dan marah ke pak RT, sebab tidak menerima bantuan berupa voucher itu.
“Tak lama saya menerima voucher, malah jadi malu,” ungkapnya di depan Bupati Jeje saat monitoring pendistribusian bantuan JPS, Sabtu (25/4/2020).
Setelah menerima bantuan tersebut, kata Engkar, dirinya merasa bahagia dan lega, karena dapat meringankan beban ekonomi di saat serba susah ini.
Bahkan, Engkar juga tidak menyangka akan bertemu langsung dengan Bupati Pangandaran.
“Nuhun pisan pak bupati, abdi isin kamari ambek ka pak RT, tapi ayeuna mah tos katampi bantuanna.”
“Terimakasih pak bupati, saya malu kemarin marah ke pak RT, tapi sekarang sudah keterima bantuannya,” ujarnya.
Sementara, Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata menyampaikan, pihaknya terus melakukan monitoring dan evaluasi terkait bantuan JPS COVID-19.
Karena, kata Jeje, dirinya banyak menerima laporan ada beberapa warga yang tidak masuk daftar (yang dikecualikan) dalam bantuan berupa voucher tersebut.
“Hanya ingin tahu. Apa sebenarnya keluhan dan kendala masyarakat itu, makanya kami turun,” tuturnya.
Apalagi, pada pendistribusian bantuan pertama protes warga pun banyak yang diluapkan di media sosial (facebook).
Bahkan, ada yang protes ke RT, RW, kepala dusun hingga perangkat desa.
Jeje meminta, jika ada hal teknis yang terjadi di lapangan, maka lakukan komunikasi yang baik agar ada solusi yang tepat. (R001/smf)
BACA JUGA: Bansos Penanggulangan COVID-19 dari Pemprov Jabar Mulai Didistribusikan di Pangandaran