GAYAIN  

Kenali Gejala dan Penyebab Pendarahan Otak Seperti Dialami Ade Armando

Kenali Gejala dan Penyebab Pendarahan Otak seperti Dialami Ade Armando
Foto ilustrasi from Pixabay Istockphoto

Seseorang yang mengalami pendarahan otak akan merasakan gejala-gejala berikut ini.

  • Sakit kepala yang terjadi secara mendadak dan menyakitkan
  • Melemahnya otot atau otot berhenti bekerja
  • Tidak mampu melakukan aktivitas sederhana seperti berbicara dengan benar
  • Perubahan suasana hati
  • Kehilangan ingatan
  • Kepekaan terhadap cahaya
    Pusing
  • Lumpuh atau mati rasa
  • Hilangnya penglihatan
  • Disorientasi atau kebingungan
  • Leher kaku
  • Merasa tidak enak badan
  • Hilang kesadaran
  • Kejang
  • Penglihatan yang buram
  • Muntah

Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, sebaiknya mengunjungi dokter spesialis untuk diperiksa lebih detail.

Umumnya dokter spesialis saraf dapat mendiagnosis pendarahan otak. Apabila otak harus dioperasi, maka dokter akan bekerjasama dengan dokter bedah.

Cara untuk Mendiagnosis

Ada beberapa cara untuk mendiagnosis pendarahan otak, tergantung pada kondisi pasien.

Baca juga:  Konsumsi Makanan untuk Atasi Penyakit Diare

Misalnya, apabila pasien mulai muntah, penglihatannya buram, atau hilang kesadaran setelah terjatuh atau terlibat dalam kecelakaan bermotor, unit gawat darurat akan menyatakan cedera otak sebagai diagnosis awal.

Namun apabila pasien tidak dapat berbicara dengan jelas, kehilangan kekuatan pada lengan, atau menjadi lumpuh, maka dapat dipastikan pasien mengalami pendarahan otak akibat stroke.

Cara untuk mendiagnosis pendarahan otak adalah dengan menggunakan pemindaian CT, yang dapat mengambil gambar dari berbagai bagian otak.

Untuk pengobatannya tergantung pada seberapa parah pendarahan, letak pendarahan, kondisi pasien secara umum, dan lain-lain.

Biasanya, pengobatan yang pertama dilakukan adalah operasi. Operasi bertujuan untuk mengurangi tekanan pada otak dan mencegah agar arteri tidak menjadi lebih lemah. Operasi juga dapat dilakukan pada pembuluh darah yang rusak.

Baca juga:  Pesona Eksotis Macau, Keindahan Destinasi Wisata yang Unik

Apabila pasien tidak dioperasi, langkah selanjutnya adalah memperlambat pendarahan atau menangani gejalanya, seperti sakit kepala.

Langkah pencegahan juga disarankan, terutama bagi pasien yang berisiko terkena hipertensi dan aneurisma.

Seperti tidak merokok, mengikuti pola makan dengan kadar lemak dan kolesterol yang rendah, berolahraga, dan menjaga agar tekanan darah tidak tinggi.