BERITA TIPS, ruber.id – Baru-baru ini heboh berita mengenai pegiat sosial Ade Armando yang dikeroyok hingga mengalami pendarahan otak. Insiden pengeroyokan terjadi di depan Gedung DPR RI, saat unjuk rasa mahasiswa pada Senin (11/4/2022) kemarin.
Akibat dipukul bertubi-tubi, Ade Armando pun mengalami pendarahan otak. Lalu apa itu pendarahan otak? Berikut penjelasannya.
Tentang Pendarahan Otak
Pendarahan otak, adalah pendarahan yang terjadi di otak dan area di sekitarnya.
Seperti diketahui, otak merupakan bagian dari sistem saraf pusat, yang tersusun dari sumsum tulang belakang.
Otak merupakan salah satu bagian tubuh yang paling penting karena berfungsi sebagai pusat komando.
Otak bekerja dengan berbagai saraf untuk menerima dan mengirim pesan ke berbagai bagian tubuh dan memberitahu apa yang harus dilakukan dan bagaimana cara melakukannya.
Namun otak merupakan organ yang sangat lunak dan lembut serta terdiri dari berbagai bagian. Bagian terbesar didominasi oleh serebrum, yang mengendalikan kemampuan berbicara, ingatan, dan emosi.
Ada juga batang otak, yang memiliki peran penting dalam situasi yang penuh tekanan. Ketika seorang berada dalam tekanan, otak akan memasuki mode melawan-atau-kabur, yang diatur oleh batang otak.
Selain itu, otak juga mengendalikan tekanan darah dan pernapasan. Otak kecil (serebelum) merupakan bagian otak yang mengatur pergerakan, keseimbangan, dan interpretasi dari informasi yang dikirimkan oleh indera manusia.
Organ tubuh ini memang sangat rawan mengalami kerusakan dan pendarahan. Akan tetapi otak memiliki perlindungan yang baik.
Berbagai lapisan melindungi otak, seperti duramater dan cairan serebrospinal, yang juga dapat ditemukan di sumsum tulang belakang.
Di bagian luar, otak juga dilindungi oleh tengkorak, yang terdiri dari berbagai jenis tulang yang saling berhubungan.
Meski begitu, ada banyak faktor yang masih dapat menyebabkan pendarahan pada otak dan area di sekitarnya.
Bila tidak dapat dikendalikan, maka pendarahan dapat menyebabkan matinya sel otak dan terhentinya banyak fungsi tubuh.
Dampak terparah, otak dapat menyebabkan kelumpuhan sementara atau permanen, serta hilangnya kemampuan tertentu, seperti kemampuan motorik.
