Hidup adalah Pilihan

Hidup adalah Pilihan
Foto ilustrasi ftom Pixabay

OPINION, ruber.id – Sepanjang menjalani kehidupan ini, kita akan selalu dihadapkan pada pilihan yang akan menentukan arah hidup.

Segala hal yang ada di dunia ini, Allah ciptakan berpasangan; besar-kecil, panjang-pendek, terang-gelap, siang-malam, dan lain sebagainya.

Dua pasangan yang utama yang akan selalu menyertai kehidupan kita adalah jalan keselamatan-jalan kecelakaan, dan jalan kebenaran-jalan kesesatan. Lantas, di manakah kita berada?

Dua Jalan

Sebagai makhluk yang diberi akal, manusia mampu menentukan mana yang dapat membawanya pada keselamatan dan mana yang dapat membawanya pada kemusnahan.

Karena itu, Allah memberikan pilihan bagi manusia untuk menentukan pilihan hidupnya sendiri.

Allah SWT berfirman: “Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan.” (QS. Al-Balad: 10).

Merubah Diri

Berpasrah tanpa melakukan apa pun, merupakan pilihan yang keliru.

Baca juga:  Dunia Fatamorgana

Ingat satu hal! Allah SWT, tidak akan mengubah nasib seseorang sampai ia sendiri yang berusaha untuk mengubahnya.

Allah SWT berfirman: “Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya. Mereka, menjaganya atas perintah Allah.”

“Sesungguhnya, Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.”

“Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tidak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (QS. Ar-Ra’d: 11).

Maksimalkan Potensi Akal

Seandainya sikap selalu bergantung pada Allah dan senantiasa memaksimalkan potensi akal sehat dan nurani, sebelum mengambil tindakan dibiasakan dalam kehidupan keseharian setiap Muslim. Tentu, tidak akan ada kata penyesalan akibat salah dalam mengambil pilihan.

Baca juga:  Hikmah Khusyuk dalam Salat

Dan, bilapun hasil dari ikhtiar yang dilakukan sedikit mengecewakan, tentu tidak akan berujung pada perilaku yang merugikan diri sendiri.

Hal ini, tentu berbeda dengan mereka yang memutuskan pilihan secara membabi buta. Tanpa meluangkan waktu untuk memanjatkan doa keribaan-Nya serta berpikir secara jernih akan pilihan yang akan diambilnya.

Hidup Penuh Pilihan

Hidup adalah pilihan. Ketika menghadapinya, buatlah keputusan yang tepat agar tidak ada penyesalan. Karena, sesal selalu datang di kemudian hari.

Dalam realitas keseharian, tak jarang kita dihadapkan pada pilihan yang buruk dan tidak menguntungkan tersebut.

Walau bagaimanapun, akan selalu ada keputusan terbaik dalam setiap pilihan.

Sebagai Muslim, yang harus dilakukan dalam rangka menjalani hidup yang penuh dengan pilihan. Ialah, dengan tidak begitu saja melupakan Allah dengan terus memanjatkan doa ke hadirat-Nya.

Baca juga:  Ada Dusta yang Diperbolehkan

Hal ini, untuk menjaga agar kita tidak salah dalam menentukan pilihan yang terbaik menurut kita.

Ikuti Kata Hati

Allah SWT berfirman: “…Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu. Dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216).

Yakini satu hal. Akan selalu ada pelajaran berharga di saat sesuatu yang buruk menimpa kita.

Kita sebagai manusia, terkadang lupa merenunginya. Ikuti kata hati karena hati cenderung hanif (bersih dan diterangi cahaya ayat-ayat Allah dan sunah Rasul-Nya). Wallahu a’lam bishshawab.