Di sisi lain, Habib NurHuda mahasiswa Teknik Sipil Unsil Tasikmalaya mengatakan, ia risau dengan suasana kelas yang tidak optimal menerapkan protokol kesehatan, dan membuat kuliah kembali secara daring.
“Ada dosen yang menerapkan protokol, dan ada juga dosen yang tidak optimal menerapkan.”
“Sampai ada mata kuliah yang kelasnya digabung dan banyak mahasiswa yangg duduk di lantai, parah sih.”
“Normalnya per kelas 20-30 mahasiswa, namun saat itu kelas digabung jadi 90 orang,” tambah Habib.
Habib mengatakan, meski akan dilaksanakan Vaksinasi COVID-19 Booster, ia dan teman-temannya ragu dosis tersebut. Akan efektif mencegah terpaparnya COVID-19, jika skema kuliah luring tidak ketat prokes.
“Mau tidak mau harus divaksin, demi kebaikan bersama sih.”
“Tapi, beberapa teman saya juga ragu, ragu tidak akan efektif, dan berpikir dosis 2 juga sudah cukup,” katanya.
Penulis: Ayu Sabrina/Editor: Bam