Dampak PSBB, Penjual Makanan di Sekolah Tasikmalaya Ini Beralih Profesi Menantang Maut

Img
ADE Dihanda mencoba menjatuhkan batu pasir di salah satu gunung di Kota Tasikmalaya. indra/ruber.id

TASIKMALAYA, ruber.id – Pandemi corona yang melanda Indonesia saat ini sangat berdampak terhadap perekonomian masyarakat.

Kebijakan pemerintah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menjadikan banyak masyarakat kehilangan mata pencahariannya.

Salah satu yang terkena dampak PSBB adalah Ade Dihanda, warga Bungkil RT 01 RW 01, Kelurahan Parakanyasag, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya.

Ade yang sebelumnya mencari nafkah dari berjualan makanan dari satu sekolah ke sekolah lainnya harus kehilangan penghasilan. Karena sejak PSBB, sekolah-sekolah ditutup.

Demi menghidupi istri dan 4 orang anaknya, Ade pun beralih profesi menjadi buruh kasar penggali batu pasir gunung.

Ketika ruber.id tak sengaja datang ke lokasi galian, Kamis (18/6/2020), Ade terlihat sedang mencoba menjatuhkan batu-batu di bukit.

Baca juga:  Update Corona Kota Banjar: Sudah 2 Pekan Tak Ada Tambahan Kasus Positif

Kepada ruber.id, Ade mengaku sudah 2 bulan ini menjalani profesi sebagai buruh kasar penggali batu pasir.

BACA JUGA: Update COVID-19 Kota Tasikmalaya: Pasien Positif Corona Tinggal 3, Reaktif Rapid Test 24 Orang

Ia sadar profesinya berbahaya dan menantang maut, namun terpaksa dilakukan demi menghidupi keluarganya.

“Saya kerja ini karena terpaksa. Biasanya saya jual makanan keliling sekolah-sekolah. Ya lumayan lah bisa jalan-jalan sambil cari uang.”

“Tapi sekarang saya terpaksa bekerja sebagai penggali batu pasir. Daripada anak istri saya makan, nunggu bantuan pemerintah nggak ada,” ungkap Ade.

Ade juga mengakui bahwa dirinya tidak terbiasa bekerja kasar seperti itu.

“Nyokelan batu ti luhur gunung sina ka handap, teras ngalaan keusikna di angkut ngangge roda, nguras tanaga pisan, resiko na ageung (mencongkel batu dari atas gunung supaya ke bawah, terus ngambil pasirnya diangkut pakai roda, sangat menguras tenaga, risikonya besar).”

Baca juga:  Objek Wisata Curug Ciherang Tasikmalaya Nyaman dan Asri, Cocok Buat Liburan Akhir Tahun

Karena itu, Ade pun berharap pemerintah memperhatikan nasib masyarakatnya. Terutama para pedagang kecil seperti dirinya yang saat ini tidak bisa berjualan karena sekolah-sekolah ditutup.

Ia pun menuntut pemerintah untuk mencarikan solusinya terkait kebijakan PSBB, jangan sampai pemerintah menutup mata dengan kondisi saat ini. (R020/Indra)