BERITA TASIKMALAYA, ruber.id – Pengurus Cabang Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Kota Tasikmalaya membidik medali emas dalam perhelatan Babak Kualifikasi (BK) Porprov XIV Jawa Barat 2021 yang akan dilaksanakan di Kuningan, Agustus mendatang.
Berbagai persiapan pun sudah dilakukan. Sebanyak 14 atlet putra dan putri telah setahun yang lalu ditempa berlatih baik fisik maupun teknik panahan.
Ketua Cabang Olahraga (Cabor) Panahan Kota Tasikmalaya Hasan Basri, 39, mengungkapkan para pemanah asal Kota Tasikmalaya ini akan diturunkan di kelas nomor nasional putra dan putri, kelas recurve olympic putri dan kelas compound putra.
“Dari ketiga kelas nomor pertandingan ini akan memperebutkan 18 medali. Ini peluang besar bagi Perpani Kota Tasikmalaya untuk bisa membidik medali emas yang akan dipersembahkan bagi masyarakat,” terangnya kepada ruber.id di Lapangan Panahan Komplek Olahraga Dadaha, Rabu (16/6/21) siang.
Untuk memaksimalkan persiapan perhelatan BK Porprov 2021, pengurus telah membuat program perencanaan untuk latihan fisik dan skill, dimana para atlet digojlok setiap hari mulai dari pagi sampai sore, kecuali hari Kamis.
Hasan mengatakan, untuk pelaksanaan BK tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya sebelum ada pandemi corona.
“Tahun ini tidak ada try out atau kejuaraan seperti tahun-tahun dulu. Sebagai strategi kami mengadakan latihan dengan pilihan tempat yang sesuai dengan tempat yang akan dipertandingkan di Kota Kuningan nanti, yaitu di sebuah stadion,” ujarnya.
Hasan menuturkan, selama proses persiapan latihan, pihaknya masih menemukan kendala, yaitu sarana tempat latihan yang masih terbatas.
“Tempat latihan yang ideal untuk mendekati venue di Kota Kuningan nanti adalah Stadion Dadaha, namun belum bisa dilaksanakan karena masih belum mendapatkan izin dari pengelola stadion.”
Idealnya, lanjut Hasan, para atlet berlatih di Stadion Dadaha tiga kali dalam seminggu untuk beradaptasi dengan venue di Kuningan. Sebab pengaruh angin di lapangan terbuka dan stadion itu berbeda.
“Penggunaan Stadion Dadaha masih ada kendala komunikasi dengan pengelola stadion. Kita pernah setting bantalan bidikan tetapi ada teguran karena stadion ini untuk sepak bola,” terang Hasan.
Ia berharap para pemanah Kota Tasikmalaya mendapatkan dukungan dana untuk penyediaan peralatan yang mumpuni dan dukungan biaya operasional latihan.
“Sampai saat ini belum ada dana turun dari Pemerintah Kota Tasikmalaya, saat ini tim kami hanya menggunakan alat-alat yang ada bekas tahun yang lalu. Kami dari kontingen pemanah Kota Tasikmalaya optimis,” ujarnya.
Sebenarnya, kata Hasan, ada beberapa kota di Jawa Barat yang langganan mendominasi kejuaraan seperti Bandung Raya, Bekasi Raya dan Bogor Raya.
“Tahun ini kami memiliki peluang yang sangat besar di nomor pertandingan kelas standar nasional yang menjadi bidikan atlet panahan Kota Tasikmalaya, sebab di berbagai kota tersebut atletnya sudah pindah kelas karena usia,” ungkap Hasan.***