Histeris, Anak Semata Wayang Korban Pembunuhan di Sumedang

pembunuhan di Sumedang
Anak semata wayang korban dugaan pembunuhan di Sumedang menangis histeris. dok/ruber.id

BERITA SUMEDANG, ruber.id – Mengetahui ibunya menjadi korban dugaan pembunuhan, anak semata wayang, Evi Susanti, menangis histeris. Saat tiba di kediaman korban di Cisagasari, RT 04/01, Desa Rancamulya, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang, Senin (21/1/2019), pada jam 10.40 WIB.

Baru turun dari mobil, Evi tampak lemas dan menangis histeris. Sehingga, pihak keluarga beserta warga terpaksa harus menggotongnya.

Dalam tangisnya, Evi terus berteriak histeris karena tidak terima ibunya yang tinggal sebatang kara harus mati karena dibunuh.

Suami Evi, Herman Suherman mengungkapkan, dirinya baru menerima kabar kematian ibu mertuanya pada Senin (21/1/2019) pagi sekitar jam 05.30 melalui saudaranya.

“Kalau malam, telepon saya sama isteri biasanya pada nggak aktif. Tadi pagi, ada saudara mampir ke rumah kasih kabar kejadian itu. Kami sangat kaget mendengarnya,” ujarnya kepada ruber.id, Senin (21/1/2019).

Baca juga:  Pergerakan Tanah Dampak Tol Cisumdawu, Puluhan Rumah di Sumedang Rusak

Herman yang kini tinggal di Jalan Garuda, Gang Sawo, Kemayoran, Jakarta Pusat menyebutkan, dirinya tidak menyangka akan ada kejadian pembunuhan korban tersebut. Pasalnya, baru semalam istrinya bersama almarhumah mertuanya saling bercanda lewat telepon.

“Iya, padahal malam itu pas isya kami teleponan,” sebut Herman.

Herman juga mengaku, semasa hidupnya korban tidak pernah mengeluh ada masalah dengan orang lain.

“Selama ini tidak pernah mengeluh ada masalah,” kata Herman.

Tidak terima ibunya menjadi korban pembunuhan, pihak keluarga meminta agar polisi segera melakukan penangkapan dan menghukum pelaku.

“Harapannya, ini diusut dan sebisa mungkin segera tangkap pelakunya. Kami tidak terima, kalau mau ambil harta ya diambil saja. Tapi jangan diambil juga nyawanya,” tutur Herman. (Arsip ruber.id)