BANJAR  

Soroti Penyimpangan, Hearing FRDB dan Wali Kota Banjar Memanas

HEARING FRDB dengan Wali Kota Banjar dan para kepala dinas, Senin (26/8/2019) agus/ruber.id

BANJAR, ruber.id –Hearing Forum Reformasi Dinasti Banjar (FRDB) dengan Wali Kota Banjar dan para kepala dinas yang bertempat di Ruang Rapat 2 Setda Kota Banjar, Senin (26/8/2019) sempat memanas.

Wali Kota Banjar Ade Uu Sukaesih terpancing dan beradu argumen dengan Presidium FRDB Soedrajat Argadireja yang akrab disapa Ajat Doglo.

Suasana yang tadinya adem pun sempat tegang. Pasalnya, wali kota dan Ajat Doglo saling serang dalam pembicaraan.

Tampak raut wajah Wali Kota begitu gusar dan matanya berkaca-kaca.

Tak lama kemudian, hearing pun ditutup Sekda Kota Banjar Ade Setiana.

Baca juga:  Update Corona Kota Banjar: 58 Orang Reaktif Rapid Tes

Walikota langsung meninggalkan ruangan rapat dan tidak sempat diwawancarai oleh wartawan.

Padahal, secara historis Ajat Doglo merupakan bagian dari suksesnya
pasangan Asih Katadji (Ade Uu Sukaesih – Darmadji Prawirasetia) saat Pilkada Tahun 2013 lalu.

Ketika itu, Ajat merupakan Sekretaris Tim Koalisi Pemenangan Pasangan Asih-Katadji.

Usai hearing, Ajat mengatakan maksud kedatangan FRDB untuk
mempertanyakan pada Wali Kota Banjar terkait turunnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ke Kota Banjar.

Selain itu, FRDB juga mempertanyakan beberapa masalah yang terjadi di Banjar.

“Kita menemukan masalah pada beberapa program di Kota Banjar. Makanya kita coba jelaskan berdasarkan temuan-temuan kita, di mana ada beberapa dugaan penyimpangan pekerjaan dari perencanaan,” ungkap Ajat.

Baca juga:  Bantu Pembangunan Masjid di Kota Banjar, Koramil 1325/Langensari Ajak Warga Kembali Gelorakan Gotong Royong

Terkait dirinya sempat diundang oleh KPK pekan lalu, Ajat menjelaskan, dirinya ditanya lebih fokus terkait mahar politik saat Pilkada Tahun 2013 lalu dan soal infrastruktur tahun 2012 – 2017.

Selain itu, dia juga membenarkan bahwa sejumlah pejabat Banjar, termasuk Wali Kota dan mantan Wali Kota, dipanggil KPK.
“Yang ditanya oleh penyidik soal mahar politik,” kata Ajat.

Mengenai pemanggilan beberapa pejabat di lingkungan Pemkot Banjar oleh KPK, Sekda Kota Banjar Ade Setiana enggan berkomentar banyak.

Saat ditanya soal Wali Kota Banjar yang sempat emosi saat audiensi, Ade mengatakan itu manusiawi.

“Ah engga, engga terlalu emosi Itu mah manusiawi saja, hanya mengungkapkan apa adanya,” ungkapnya. Agus Purwadi

Baca juga:  Hari Agraria Jangan Sekadar Seremonial

HEARING FRDB dengan Wali Kota Banjar dan para kepala dinas, Senin (26/8/2019) agus/ruber.id