GAYAIN  

Sering Nyeri Dada? Jangan Panik, Ketahui Dulu Penyebabnya

ILUSTRASI nyeri dada. net/ruber.id

Sering Nyeri Dada? Jangan Panik, Ketahui Dulu Penyebabnya

ruber.id — Hampir setiap orang pernah merasakan nyeri dada. Ya, nyeri dada adalah kondisi di mana seseorang merasakan rasa sakit pada bagian dada.

Rasa nyeri biasanya berbeda-beda. Bisa dalam beberapa bentuk, seperti nyeri tumpul, hingga seperti merasa tertusuk benda tajam.

Salah satu gejala yang umumnya dirasakan yakni sensasi terbakar. Bahkan dalam kasus-kasus tertentu, rasa sakit menjalar ke leher, rahang, dan punggung atau ke bawah salah satu atau kedua lengan.

Dari informasi yang dihimpun ruber.id, penyebab nyeri dada bisa beragam, tetapi jika penyebabnya melibatkan paru-paru atau jantung, nyeri dada bisa mengancam jiwa.

Anda harus segera mencari bantuan medis jika mengalami nyeri dada, karena terjadinya nyeri dada mengindikasikan ada masalah serius pada tubuh.

Ada beberapa penyebab nyeri dada, mulai dari yang berhubungan dengan jantung maupun tidak. Untuk nyeri dada yang berhubungan dengan jantung, gejalanya akan meliputi serangan jantung, angina, diseksi aorta, perikarditis.

Nyeri dada juga bisa disebabkan oleh gangguan sistem pencernaan, seperti gangguan menelan, dispepsia, masalah pada kandung empedu atau pankreas, dan batu empedu atau radang kandung empedu.

Baca juga:  Kpop Bangtan Sonyeondan alias BTS Memberikan Energi Positif

Penyebab lainnya bisa berasal dari struktur otot dan tulang, seperti costochondritis, nyeri otot, sindrom nyeri kronis (fibromyalgia) dan tulang rusuk yang terluka.

Adanya gangguan pada paru-paru juga bisa menjadi penyebab dari nyeri dada, di antaranya radang selaput dada, emboli paru, hipertensi pulmonal dan paru-paru yang kolaps. Bahkan, sakit pada dada mendadak juga bisa disebabkan oleh serangan panik.

Meski demikian, gejala dan sensasi yang dirasakan setiap pengidap sakit pada dada akan berbeda.

Misalnya saja yang berhubungan dengan serangan jantung, secara umum, gejala yang dirasakan yakni rasa tertekan, rasa penuh, dan rasa terbakar atau sesak di dada, rasa remuk atau rasa sakit terbakar yang menyebar ke punggung, leher, rahang, bahu, dan satu atau kedua lengan, rasa sakit yang berlangsung lebih dari beberapa menit, semakin memburuk dengan aktivitas, hilang dan kembali, atau bervariasi dalam intensitas, sesak napas, keringat dingin, pusing atau lemah, dan mual atau muntah.

Memang, ada kesulitan untuk membedakan sakit pada dada yang berhubungan atau disebabkan oleh jantung dari jenis nyeri dada lainnya. Karena itu, untuk memastikannya, Anda bisa melakukan beberapa tes.

Baca juga:  Waspada, 11 Tanda Penyakit Jantung Ini Kerap Diabaikan

Tes yang bisa dilakukan meliputi elektrokardiogram (EKG), tes darah untuk memeriksa peningkatan kadar protein atau enzim tertentu yang biasanya ditemukan di otot jantung, X-ray dada untuk memeriksa kondisi paru-paru dan ukuran serta bentuk jantung dan pembuluh darah utama, CT scan untuk menemukan bekuan darah di paru-paru (emboli paru) dan diseksi aorta.

BACA JUGA: Jangan Makan Pedas saat Stres, Akibatnya Bisa Lebih Parah

Anda juga bisa melakukan pemeriksaan CT scan angiografi dan tes stres jantung. Echocardiogram juga bisa dilakukan untuk mendukung diagnosis, dan melihat apakah ada faktor lain yang menjadi penyebab sakit pada dada.

Mengobati nyeri dada umumnya menggunakan nitrogliserin tablet di bawah lidah yang berguna melemaskan arteri jantung, sehingga darah dapat mengalir lebih mudah melalui ruang yang sempit.

Ada juga aspirin, obat trombolitik, pengencer darah, obat penekan asam lambung, dan antidepresan.

Sedangkan, tindakan mengobati beberapa penyebab paling berbahaya dari sakit pada dada meliputi angioplasti dan pemasangan stent, operasi bypass arteri koroner, perbaikan diseksi, dan inflasi paru-paru.

Jika penyebabnya serangan jantung, Anda bisa mencegahnya sejak dini agar tidak semakin parah. Yaitu dengan cara menghindari faktor risikonya.

Baca juga:  Profil Jeon Jungkook Member Termuda di BTS

Diawali dengan menerapkan gaya hidup yang baik, yaitu tidak merokok, mempertahankan berat badan yang sehat melalui diet rendah lemak dan rendah kolesterol, olahraga aerobik teratur 30 menit tiga atau empat kali seminggu.

Pasalnya, ada penyakit lain yang dapat memperparah faktor risiko serangan jantung yang harus dihindari, seperti tekanan darah tinggi dan hiperkolesterolemia, serta diabetes.

Darah tinggi dapat dikontrol melalui perubahan gaya hidup, seperti memiliki berat badan yang sehat, meningkatkan aktivitas fisik, mengurangi asupan natrium, menghindari merokok dan minum alkohol jumlah sedikit. Anda pun disarankan rutin konsumsi obat penurun darah tinggi setiap hari.

Sementara untuk mengatasi kolesterol tinggi dimulai dari konsumsi serat pangan yang tinggi, seperti konsumsi buah-buahan, biji-bijian, dan produk gandum.

Anda harus menghindari makanan tinggi lemak dan konsumsi obat penurun kolesterol dengan rutin.

Namun, jika Anda merasakan sakit pada dada yang terasa sangat menyakitkan, segera temui dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. red