Nekat Mudik dari Jakarta, Pemerintah Desa di Boyolali Siapkan Ruang Karantina

Img wa
PEMDES Ringin Larik, Boyolali berikan masker kepada para pemudik di tempat karantina. jolar/ruber.id

BOYOLALI, ruber.id – Larangan mudik di saat pandemi COVID-19 rupanya diabaikan. Seperti perantau yang berasal dari Boyolali, Jawa Tengah.

Meski dilarang, namun para perantau yang bekerja di zona merah COVID-19 seperti Jakarta ini tetap pulang ke kampung halamannya.

Pemerintah Desa Ringin Larik, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali punya cara agar para perantau yang kadung mudik ini tidak menyebarkan virus corona di wilayah desa mereka.

Ya, saat ini, mereka telah menyiapkan gedung olahraga sebagai tempat karantina khusus bagi para pemudik.

Kepala Desa Ringin Larik Nanik Hariyani menyebutkan, selain tempat karantina, para pemudik yang baru datang dari wilayah seperti Jakarta dan Bandung juga diberikan vitamin untuk kesehatan dan masker.

Baca juga:  Limbah Medis Melimpah Sejak Wabah Corona, Volume Sampah di Sumedang Naik 30%

“Kami menyediakan tempat karantina untuk para pemudik dari zona merah seperti Jakarta, Bandung, dan kota besar lainnya,” katanya ditemui wartawan di GOR Desa Ringin Larik, Sabtu (11/4/2020).

Nanik mengatakan, jumlah warga yang merantau dari Desa Ringin Larik sekitar 300 orang dan sudah didata.

Mereka akan dikarantina selama 14 hari dan semua fasilitas disediakan oleh pemerintah desa.

“Jumlah ini belum termasuk anak-anak mereka. Jadi kami harus menyiapkan tempat isolasi ini.”

“Di tempat isolasi, nantinya tidak semata untuk warga perantau dari Ringin Larik saja, tapi rencananya juga untuk tetangga desa sekitar Ringin Larik,” katanya.

Penyediaan tempat karantina ini, kata dia, akan dianggarkan dari Dana Desa (DD) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Baca juga:  Terdampak PPKM, Warga di Purworejo Dapat Bansos

“Besaran anggarannya belum kami tentukan, fleksibel saja nanti soal dana untuk mengatasi corona ini.”

“Bisa juga dapat menyerap dana lebih besar. Tapi jumlahnya sekarang belum bisa mengatakan,” jelasnya.

Sementara itu, warga setempat Nanang mengaku senang dan ikut mendukung upaya pemerintah desa mendirikan tempat karantina bagi warga pemudik.

“Pemerintah memang sudah melarang tapi kalau mereka nekat mudik gimana juga.”

“Tapi Pemdes di sini sudah terlebih dahulu menyiapkan tempat untuk karantina. Sehingga tidak membuat kami khawatir,” ucapnya. (R008/Jolar)

Baca Berita Lainnya: Krisis Akibat Corona, Ribuan Buruh di Boyolali Jawa Tengah Di-PHK dan Dirumahkan