Sampah Menggunung di Sejumlah TPS Kota Tasikmalaya

Sampah Menggunung di Sejumlah TPS Kota Tasikmalaya
Seorang warga melintas di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Jalan Pasar Kidul, Kelurahan Argasari, Kecamatan Cihideung, tepat di belakang Mal Mayasari Plaza, Minggu (1/5/2022). andy/ruber.id

BERITA TASIKMALAYA, ruber.id – Tumpukan sampah menggunung di sejumlah Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Minggu (1/5/2022). Pemandangan dan bau tak sedap mengganggu para pengguna jalan yang melintas.

Gunungan sampah salah satunya terlihat di Jalan Pasar Kidul, Kelurahan Argasari, Kecamatan Cihideung, tepat di belakang Mal Mayasari Plaza. Tumpukan sampah di sana bahkan meluber hingga nyaris menutupi sebagian badan jalan.

Sampah yang menggunung menimbulkan bau tak sedap, membuat sejumlah pengguna jalan yang melintas terpaksa menutupi hidung meski menggunakan masker.

Lalat-lalat besar tampak bergerombol di atas beberapa tumpukan sampah basah yang menimbulkan bau menyengat.

Seorang juru parkir di Jalan Pasar Kidul, Hendi menyebut telah sepekan sampah di sana tidak diangkut. Padahal, biasanya setiap hari diangkut. Kondisi tersebut menyebabkan TPS tersebut kewalahan menampung sampah.

Baca juga:  Wajib Tahu, Ini Pegawai Swasta yang Berhak Dapat THR di Pangandaran

“Karena bau, jadi jarang yang mau parkir di sekitar tempat sampah. Selain bau, tumpukan sampah juga hampir menyentuh sebagian badan jalan. Baru sekarang seperti ini, sebelumnya tidak pernah,” ungkap Hendi kepada ruber.id.

Selain mengganggu para pengguna jalan, pemandangan tak elok juga mengganggu penglihatan lantaran volume sampah semakin hari terus bertambah.

Beragam limbah rumah tangga, mulai dari plastik dan sisa makanan saban hari dibuang ke sejumlah TPS.

Pantauan ruber.id, selain di jalan Pasar Kidul, TPS di Jalan Argasari (depan SDN Argasari), Pasar Pancasila, Jalan Sapta Marga, Kompleks Olahraga Dadaha, Jalan RE Martadinata (seberang Fave Hotel), dan Alun-alun Indihiang, terjadi penumpukan sampah.

Padahal, di hari terakhir bulan Ramadan ini mestinya pusat Kota Tasikmalaya tidak dihiasi gunungan-gunungan sampah tersebut. Apalagi menjelang Lebaran dipastikan akan banyak pemudik datang ke kota santri ini.

Baca juga:  Asal-usul Situ Cibeureum Tasikmalaya

“Pemudik dari kota-kota besar datang ke kampung halaman malah disuguhi tumpukan-tumpukan sampah. Pemerintah daerah ini betul-betul bikin malu warga,” ujar warga Sindanghurip, Kelurahan Kahuripan, Kecamatan Tawang, Deris Setiawan.

Alat Berat di TPA Rusak

Terpisah, Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup Kota Tasikmalaya Iwan Setiawan mengakui terjadi keterlambatan pengangkutan sampah di sejumlah TPS lantaran terjadi kendala di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Ciangir, Kecamatan Tamansari.

“Memang dalam dua-tiga hari terakhir ini pengangkutan sampah dari TPS agak terhambat karena alat berat di TPA rusak. Apalagi Jumat (29/4) lalu libur, makanya terjadi penumpukan. Tapi pengangkutan tetap berjalan, bukan ada pembiaran,” terang Iwan.

Baca juga:  Perahu Terbelah, Nelayan asal Sukabumi Terseret Ombak

Iwan juga menyebut volume sampah di Kota Tasikmalaya, mulai awal Ramadan tahun ini terjadi peningkatan. Pada bulan-bulan biasa, rata-rata sampah per hari mencapai 150-160 ton.

“Produksi sampah selama Ramadan terjadi peningkatan, cukup lumayan dari biasanya,” tandasnya.

Ia juga mengeluhkan kondisi armada pengangkut sampah yang hampir 90 persen dalam keadaan kurang baik. Total armada pengangkut sampah terdiri dari 32 dump truk, 12 kontainer, dan 24 motor roda tiga.

Menurutnya, kondisi beberapa armada banyak yang harus diganti. Selama berdiri Kota Tasikmalaya, baru ada bantuan pada tahun 2019 sebanyak 10 unit.

“Ya, (banyak armada) yang dikatakan sudah tidak layak, bisa. Bahkan untuk kontainer (pengangkut sampah) sejak dua tahun lalu tidak ada anggaran untuk membuat, ya 90 persen rusak,” keluhnya.