Riset Persoalan Petani Pangandaran di Lapangan, Jamtani Jalin Kerjasama dengan BRIN

BRIN dan Jamtani gelar workshop pemetaan dan perumusan rencana aksi bidang pangan, peternakan agroindustri. dede/ruber.id

BERITA PANGANDARAN – Jaringan Masyarakat Tani Indonesia atau Jamtani menjalin kerjasama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN.

Bentuk kolaborasi tersebut dilakukan dengan workshop pemetaan dan perumusan rencana aksi bidang pangan, peternakan agroindustri yang berlangsung pada 15-18 Mei 2024 di salah satu hotel Pangandaran, Jawa Barat.

Peneliti Ahli Madya di Pusat Riset Agroindustri BRIN Waryat mengatakan, sebagai lembaga pusat inovasi teknologi yang berhubungan dengan budidaya, peternakan, pertanian, nantinya akan disampaikan kepada Jamtani melalui workshop.

“Workshop atau pertemuan ini merupakan tindak lanjut perjanjian kerjasama antara BRIN dan Jamtani. Saat ini kami sedang merencanakan action plan atau rencana tindakan,” kata Waryat.

Menurutnya, BRIN akan mendampingi dan melihat apa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Termasuk permasalahan yang ada di bidang pangan, peternakan dan agroindustri.

Baca juga:  Siap-Siap! Wisata Kabupaten Pangandaran Dibuka 5 Juni Mendatang

“Kami akan membantu petani untuk memanfaatkan kondisi yang ada, sehingga produksi dan produktivitasnya bisa meningkat. Untuk persoalan yang ada di lapangan, seperti padi yang kena hama, nanti kami akan riset,” ujarnya.

Upaya Jamtani Percepat Inovasi Baru

Di tempat yang sama, Direktur Utama Jamtani Kustiwa Adinata mengatakan, workshop tersebut merupakan upaya untuk membuat petani lebih berinovasi atau naik kelas.

“Nanti juga bisa dirasakan dimanfaatkan oleh mereka produksi dan produktivitas serta dapat menyelesaikan persoalan di lapangan. Salah satu inovasinya persoalan hal mendasar dalam dunia pertanian,” kata Kustiwa.

Kustiwa menuturkan, kegiatan ini pun salah satu upaya dari Jamtani untuk mengembangkan, berinovasi di bidang riset pertanian, peternakan, agroindustri dan hortikultura. 

Baca juga:  Budidaya Ikan di Pangandaran Tak Terdampak Pandemi Covid-19

“Maka kami berkolaborasi dengan BRIN. Tujuannya ingin mempercepat proses munculnya beberapa inovasi baru dan memperkuat mengembangkan yang sudah terlaksana oleh Jamtani selama ini,” tuturnya.

Kustiwa menerangkan, untuk tahap awal bentuk kerjasama selama dua tahun. Tentu dari dua tahun ini target yang ingin dicapai memperkuat riset di sektor budidaya, khususnya padi. 

“Selama ini kadar garam tinggi, mungkin nanti tumbuh beberapa varietas baru yang lebih toleran terhadap perubahan iklim yang membuat meningkatnya kadar garam di sawah,” terangnya. 

Kustiwa menyebutkan, untuk sektor hortikultura melakukan produksi komoditas bawang merah dan melon di Kabupaten Pangandaran.

Sedangkan untuk sektor peternakan, menciptakan pemanfaatan limbah hewani untuk menjadi pakan ternak. Di mana, kesulitan di peternak itu terkait pakan.

Baca juga:  Kaswari Pangandaran Maksimalkan Penyembuhan Penyandang Penyakit Jiwa

“Selama ini upaya yang kami inginkan adalah menciptakan pakan yang bisa tahan lama untuk hewan besar. Sedangkan untuk hewan kecil seperti bebek, ayam dan ikan, mungkin bisa dari limbah perikanan dan restoran,” sebutnya.

Karena, dari limbah-limbah tersebut bisa dimanfaatkan menjadi konsentrat. Termasuk hama keong pun sebagai bahan konsentrat

Kustiwa menambahkan, untuk sektor home industri pihaknya mengklaim selama ini Jamtani sudah mengembangkan berbagai upaya penanganan pasca panen.

“Tentunya dengan melahirkan atau memunculkan upaya-upaya produk dalam bentuk kemasan. Seperti kripik singkong, kripik pisang, dan lainnya,” tambahnya.