BANJAR  

Rekomendasi BBWS Sebatas Lisan, Pembangunan Jembatan Citanduy III Kota Banjar Jadi Sorotan

Jembatan Citanduy III Kota Banjar yang disoal FRDB. ist/ruang berita

BANJAR, ruber — Megaproyek Jembatan Citanduy III senilai lebih dari Rp17 miliar pada Tahun Anggaran 2017 dan 2018 kembali disoroti.

Di antaranya perihal rekomtek dari BBWS Citanduy, perencanaan, hingga bentuk jembatan, menjadi perbincangan hangat di Kota Banjar.

Presidium Forum Reformasi Dinasti  FRDB Soedrajat mempertanyakan soal rekomtek dari BBWS untuk pembangunan Jembatan Citanduy III.

BACA JUGA: Tiga Megaproyek Kota Banjar Dikritisi, Dinas PUPRPKP: Anggaran Berkembang Sesuai Kondisi

Menurut Soedrajat, berdasarkan informasi, Pembangunan Jembatan Citanduy III itu tanpa rekom dari BBWS Citanduy.

“Berdasarkan informasi dari 3 orang yang memberitahu saya, BBWS tidak pernah merekomendasi pembangunan di sana. Kalau memang direkomendasi, ya tunjukin ke kami rekomendasinya,” katanya pada ruber, Selasa (1/7/2019).

Baca juga:  Mantan Wakil Walikota Banjar Laporkan Dugaan KKN ke Polisi, Ini Detailnya

Ajat Doglo, sapaan akrab Soedrajat, menjelaskan, pada saat itu ada anggaran sebesar Rp17 miliar untuk pembangunan jembatan.

Menurutnya, pembangunan jembatan akan dilaksanakan di Sinartanjung, karena berhubungan dengan rencana kawasan Industri.

“Tapi ternyata, jembatan itu pindah di Dobo. Kenapa di Dobo, menurut alasan dari Pak David dulu, sejak jembatan lama diportal, ekonomi Langensari terganggu.”

“Pada saat itu saya bertanya, apa pernah disurvei, betul gak perekonomian Langen turun. Kalau menurut saya, warga Langensari banyak yang menggunakan jalan nasional Jawa Tengah-Jawa Barat, karena lebih dekat dan gak muter.”

Lokasi di Dobo, sambung Ajat, bukan di sana, di dekat Kujang tembusannya ke pertigaan Lapas. Di situ ada terobosan pembukaan jalan baru.

Baca juga:  Hari Kesadaran Nasional, 7 Anggota dan 1 ASN Polres Banjar Diganjar Penghargaan

“Ini ada pergeseran-pergeseran. Nah, kajian apa yang menyebabkan pergeseran tersebut,” ungkapnya.

Soedrajat juga mempertanyakan anggaran pembangunan Jembatan Citanduy III. Menurutnya, dalam LKPJ tahun 2017 anggaran menjadi Rp17,4 miliar dan ditambah lagi Rp700 juta. Kemudian, di tahun 2018 ada penambahan lagi Rp4,7 miliar.

“Anggaran tersebut di LKPJ kosong. Apa memang tidak dikerjakan, kami mohon penjelasnya,” ujarnya.

Ajat menambahkan, dari alasan tersebut, terbukti banyak ketidakkonsistenan dari pemerintah Kota Banjar untuk perencanaannya.

“Siapa sih yang suka merubah rubah perencanaannya, saya yakin Bapak bapak dan ibu di sini, orang teknis, berhitung berdasarkan angka. Sehingga terkesan dipaksakan,” cetusnya.

 

Sementara, Kepala Dinas PUPRPKP Kota Banjar Edy Djatmiko mengakui, ini diusulkan sebagai jembatan umum, dan lokasinya di Dobo.

Baca juga:  Menteri Susi Beri Ikan Laut 1 Ton untuk Dikonsumsi Santri

“Pada saat itu kepala BBWS Pak Agung, bahkan beliau turun langsung ke lapangan dan merekomendasi pembangunan jembatan tersebut di sana,” akunya.

Menurut Edy, rekomendasi dari BBWS untuk pembangunan Jembatan Citanduy III berbentuk lisan. “Waktu itu rekomnya lisan, kepala BBWS turun ke lapangan dan menunjukan lokasinya di situ,” katanya. Agus Purwadi

loading…