PVMBG: Asap yang Keluar di Gunung Dawuan Tomo Sumedang, Mengandung Zat Berbahaya

Ruber id asap gas di tomo
Ruber id asap gas di tomo

PVMBG: Asap yang Keluar di Gunung Dawuan Tomo Sumedang, Mengandung Zat Berbahaya

SUMEDANG, ruber.idFenomena alam berupa asap berbau gas mirip elpiji yang keluar dari lapisan tanah di kawasan perbukitan di Blok Gunung Dawuan, Dusun Cirendang Desa Jembarwangi, Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat terungkap.

Ternyata, hasil penelitian dari Pusat Vulkanonologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung, diketahui bahwa asap yang keluar dan sempat membuat heboh warga setempat itu mengandung zat CO atau karbon monoksida.

BACA JUGA: Asap Panas Berbau Gas Hebohkan Warga Tomo, BPBD Sumedang Lapor ke PVMBG Bandung

Kandungan zat CO ini dapat membahayakan nyawa jika dihirup terlalu lama oleh manusia.

Baca juga:  Polisi Sisir Warung Penjual Miras di Jatinangor Sumedang

Informasi ini telah disampaikan secara lisan oleh petugas PVMBG Bandung kepada pihak desa pada saat melakukan penelitian di lokasi perbukitan Blok Gunung Dawuan, Dusun Cirendang, 11 Oktober 2019 lalu.

Sekretaris Desa Jembarwangi Eman Suherman mengatakan, sebelumnya dari pihak PVMBG telah datang untuk melakukan penelitian di lokasi keluarnya asap.

“Hasil dari penelitiannya, gas yang keluar dari tanah ini mengandung CO 100 ppm,” kata Eman.

Eman menyebutkan, berdasarkan penjelasan dari PVMBG, untuk sementara ini, PVMBG baru dapat menyimpulkan sumbernya dulu.

Di mana, berdasarkan alat pendeteksi ternyata sumber asap dan gas yang keluar dari lapisan tanah ini mengandung CO dari sulfur atau belerang.

Eman menjelaskan, PVMBG Bandung sendiri belum bisa memastikan seberapa besar kandungan dan kekuatan kandungan CO di dalam tanah tersebut.

Baca juga:  Pria Paruh Baya Meninggal Mendadak di Pasar Inpres Sumedang, Polisi Evakuasi Pakai APD Lengkap

Bahkan, kata Eman, tim peneliti juga belum bisa memastikan, seberapa lama fenomena ini akan terjadi. Sebab, saat ini saja tanah di sana masih mengeluarkan asap berbau gas elpiji.

“Jadi belum dapat diketahui sampai kapan fenomena alam ini akan terjadi. Pastinya, asap yang keluar dari tanah ini tidak boleh dihirup lama-lama karena dapat berbahaya bagi manusia,” kata Eman.

Ditanya terkait laporan resmi dari PVMBG, Eman menjelaskan, pihak desa sejauh ini belum menerima laporan secara resmi hasil dari penelitian yang telah dilakukan.

Namun yang pasti, kata Eman, ketika petugas dari PVMBG Bandung datang melakukan penelitian, ia ikut langsung untuk mendampingi.

“Ya kami bisa menyampaikan informasi ini berdasarkan keterangan petugas (PVMBG) yang melakukan penelitian waktu itu,” ujar Eman.

Baca juga:  Kehilangan 3 Kursi, Golkar Sumedang Alami Tsunami Politik di Pemilu 2019

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang Ayi Rusmana mengatakan, pihaknya sampai saat ini belum menerima informasi resmi dari PVMBG terkait hasil penelitian di Desa Jembarwangi tersebut.

“Iya, informasinya sudah dilakukan penelitian. Tapi kami belum menerima terkait informasi resmi hasil dari penelitiannya, kami masih menunggu. Jadi, kami belum dapat melakukan upaya penanganan apa pun saat ini,” katanya. luvi

Baca berita lainnya: Untuk Keamanan, Dinas Kesehatan Sumedang Setop Peredaran Ranitidine