GARUT  

Profil Desa Padamulya Garut: Konsen Bangun Infrastruktur dan Ekonomi Kerakyatan

KEPALA Desa Padamulya Dedi Rohmat (dua dari kiri) foto bersama dengan Babinsa dan perangkat desa lainnya di ruang pelayanan. fey/ ruber.id

Profil Desa Padamulya Garut: Konsen Bangun Infrastruktur dan Ekonomi Kerakyatan

GARUT, ruber.id — Desa Padamulya, Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut, Jawa Barat, merupakan salah satu desa berprestasi.

Desa ini dipimpin kepala desa berpengalaman yaitu Dedi Rohmat, S. Sos, yang sudah tiga periode menjabat.

Pengalaman mumpuni dalam mengelola desa ini pula yang menjadikan Desa Padamulya sebagai desa berprestasi di Kota Intan.

Kepala Desa Padamulya Dedi Rohmat menyebutkan, ia memang konsen dan komitmen untuk membangun desa.

Indikator keberhasilan yang telah berhasil dicapai dapat dilihat dari banyaknya piala yang didapat Desa Padamulya dalam berbagai perlombaan antardesa.

Dari hasil penelusuran ruber.id di lapangan, pembangunan infrastruktur yang telah dilaksanakan Kepala Desa Dedi Rohmat juga sangat memuaskan masyarakat.

Dana desa yang dikucurkan pemerintah pusat tiap tahunnya, dikelola dengan baik dalam membangun infrastruktur dasar yang dibutuhkan masyarakat.

Tak hanya membangun infrastruktur, Pemerintah Desa Padamulya juga membangun kemandirian dalam ekonomi desa dan masyarakat.

Baca juga:  Kabar Baik, 6 Pasien Positif Corona di Garut Sembuh

Hal ini direalisasikan dalam unit usaha BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) yang sampai saat ini berjalan dengan baik.

Dedi mengatakan, unit usaha yang dijalankan BUMDes Desa Padamulya yaitu mengelola atau budidaya jamur.

“Dari unit usaha budidaya jamur ini, BUMDes Desa Padamulya dapat memberdayakan tenaga kerja yang direkrut dari remaja di sini. Setidaknya, ada 6 remaja yang dipekerjakan secara rutin dalam unit usaha budidaya jamur,” kata Dedi kepada ruber.id, Selasa (10/12/2019).

Dedi menuturkan, BUMDes juga bergerak dalam usaha pembuatan paving block.

Di mana, kata Dedi, dari unit usaha produksi paving block ini, BUMDes Desa Padamulya dapat memberdayakan empat tenaga kerja secara rutin.

Kemudian unit usaha lainnya yaitu mengolah sampah plastik menjadi biji plastik.

Dedi menyebutkan, unit usaha pengolahan sampah ini, mekanismenya BUMDes membeli sampah plastik yang dikumpulkan dari pemuda dengan harga Rp2000/Kg.

Lalu, kata Dedi, sampah plastik ini diolah menggunakan mesin menjadi biji plastik.

“Setelah menjadi biji plastik, hasilnya dijual kepada pengepul dengan harga Rp7000/kilogram,” ucap Dedi.

Tak hanya itu, kata Dedi, BUMDes juga mengelola unit usaha simpan pinjam.

Baca juga:  Pasien Positif Corona di Garut Bertambah 1, Berasal dari Sukaresmi

Bahkan, usaha simpan pinjam ini sudah berjalan lama dan hingga kini masih berjalan.

Cara penyaluran kredit sendiri, kata Dedi, disalurkan dengan sistem kelompok usaha UKM (Usaha Kecil Menengah).

“Simpan pinjam ini sangat bermanfaat bagi kelompok UKM untuk mengembangkan usaha mereka selama ini,” sebut Dedi.

Unit usaha lain BUMDes Padamulya yaitu pengelolaan GOR (Gedung Olahraga).

Di mana, kata Dedi, GOR yang sudah dibangun Desa Padamulya dari Dana Desa dikelola oleh BUMDes dan telah berjalan dengan baik.

“Penguatan BUMDes ini kami lakukan agar menjadi kekuatan ekonomi desa dan UKM. BUMDes juga terus di-support dengan suntikan dana atau penambahan modal,” ucap Dedi.

Seperti tahun 2019 ini, kata Dedi, Desa Padamulya juga kembali mengucurkan penambahan modal BUMDes sebesar Rp38 juta.

KEPALA Desa Padamulya Dedi Rohmat (tengah) melaksanakan pelatihan pengelolaan sampah didampingi Babinsa dan Babinkamtibmas. fey/ ruber.id

Sementara itu, kata Dedi, untuk bidang infrastruktur, salah satu infrastruktur yang sudah tuntas dibangun dari Dana Desa adalah gedung Posyandu.

Baca juga:  Horor! Warga Garut Ini Kerap Terima Telepon Tengah Malam dari Pamannya yang Sudah Meninggal

Dari enam RW yang ada, saat ini sudah memiliki gedung Posyandu. Dan total Gedung Posyandu yang dibangun hingga 2019 ini berjumlah 7 unit.

Unit Posyandu itu tersebar di enam RW dan di RW 01 terdapat dua gedung Posyandu.

“Saat ini, mulai dari RW 01 sampai RW 06 sudah ada gedung Posyandu. Dan di RW 01 ada dua gedung Posyandu karena paling luas.”

“Dan untuk tahun 2019 ini, kami bangun satu gedung Posyandu lagi, lokasinya ada di RW 05 Kampung Cimanglid,” jelas Dedi.

Selain itu, lanjut Dedi, pada tahun 2019 ini, pihaknya juga menganggarkan Dana Desa untuk belanja mebeulair untuk kebutuhan sarana gedung Posyandu. Antara lain untuk pengadaan meja, kursi, lemari, dan kasur periksa.

Belanja mebel ini, kata Dedi, untuk memenuhi kebutuhan tujuh unit gedung Posyandu yang sudah dibangun.

“Alhamdulillah sudah tuntas. Jadi harapan kami itu adalah agar semua Posyandu ini menjadi Posyandu mandiri,” kata Dedi.

Dedi menambahkan, masih banyak infrastruktur yang telah dibangun. Dan secara bertahap akan terus dibangun sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang disepakati dalam musyawarah rencana pembangunan desa (Musrenbangdes). fey

Baca berita lainnya: Kiprah Pemuda Masjid Al Hidayah Cikajang Garut: Kelola Baitul Mal, Bantu Biaya Pendidikan hingga Kematian