Ternak Itik di Pangandaran Berpeluang Besar untuk Dikembangkan

ternak itik
KEPALA Dinas Pertanian Pangandaran Sutriaman paparkan potensi ternak unggas jenis itik. dede/ruber.id

BERITA PANGANDARAN, ruber.id – Kepala Dinas Pertanian Pangandaran Sutriaman mengatakan, potensi ternak unggas jenis itik berpeluang besar untuk dikembangkan.

Selain memiliki karakter kuat terhadap penyakit, tingkat kematian itik sangat rendah. Di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat tak sedikit masyarakat yang menjadi peternak unggas itu.

“Dikembangkan menjadi usaha dengan membuat telur asin. Harga telur itik dijual peternak kisaran Rp1.500, sedangkan harga di pasaran sekitar Rp2.500,” kata Sutriaman, Kamis (15/10/2020).

Sutriaman menuturkan, jika memelihara itik sebanyak 320 ekor, maka dapat menghasilkan 230 telur/hari. Rata-rata produktivitas itik bertelur sekitar 3 tahun sejak usia 8 bulan.

“Kalau sudah tidak produktif, itik tersebut bisa dijual menjadi itik pedaging. Pemkab melalui bidang peternakan akan memberikan bantuan sebanyak 250 ekor itik ke Desa Sukanagara, Padaherang,” tuturnya.

Baca juga:  Wabup Pangandaran Sebut Kehadiran Tagana Sangat Penting

Sementara, Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan di Dinas Pertanian Pangandaran Ghaniyy F Basyah menyebutkan, pembinaan terhadap peternak itik akan berdampak.

“Berbanding lurus dengan pengembangan ekonomi masyarakat. Kalau itik itu bertelur baik, maka produksi telur asin akan banyak,” sebutnya.

Selain dijadikan bahan baku produksi telur asin, bisa juga dikonsumsi menjadi kebutuhan tukang jamu tradisional.

Untuk pemasaran sudah bisa memenuhi kebutuhan pasar lokal. Seperti ke pasar tradisional di Kecamatan Banjarsari, Ciamis,” ujarnya.

Ghaniyy menjelaskan, untuk memenuhi kebutuhan pakan itik tergolong ringan. Karena di musim penyela setelah panen padi, itik bisa mengkonsumsi sisa tanaman padi di sawah.

“Saat sawah tidak ditanami padi, itik bisa di lepas di pesawahan. Itik juga membuang kotoran di sawah, kan bisa menjadi subur,” jelasnya.

Baca juga:  Pemandu Wisata di Pangandaran Dibekali Teknis Layani Pengunjung

Sementara untuk pakan manual, selain di lepas di area sawah maka bisa diberi pakan buatan dan pabrikan.

“Untuk 100 ekor cukup diberi pakan buatan keong mas dan aron 10 kg, konsentrat 2 kg, ikan keting 5 kg,” ucapnya. (R001/smf)

BACA JUGA: Banjir dan Kekeringan di Pangandaran Dampak Kondisi Alam Rusak