Pekan Depan, Pemkab Boyolali Buka Kembali Sekolah Tatap Muka

Img wa
KEPALA Disdikbud Kabupaten Boyolali Darmanto. jolar/ruber.id

BOYOLALI, ruber.id – Dinas Pendidikan Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah berencana memberlakukan pembelajaran secara tatap muka, khususnya pelajar tingkat SMP.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Boyolali Darmanto menjelaskan, pembelajaran tatap muka di sekolah ini akan dimulai pada 7 September 2020 mendatang.

Darmanto menyebutkan, rencana pembelajaran tatap muka ini sudah melalui verifikasi tentang kesiapan pembelajaran di masa adaptasi kebiasaan normal, terhadap seluruh sekolah SMP.

Baik SMP negeri maupun SMP swasta seluruh wilayah Kabupaten Boyolali.

“Setelah dilakukan verifikasi dan penilaian, hasilnya, dari 52 SMP negeri dan 45 SMP swasta yang ada, sebanyak 54 sekolah di antaranya sangat siap untuk melakukan pembelajaran tatap muka,” jelasnya, Rabu (2/9/2020).

Baca juga:  Gunung Merapi Meletus, Abu Tipis Hujani Boyolali dan Klaten Jawa Tengah

Sedangkan, kata Darmanto, untuk 25 SMP siap dan 12 SMP lainnya kurang siap.

Menurut Darmanto, ada 4 sekolah yang sangat kurang siap san 2 sekolah yang tidak terverifikasi kesiapan pembelajaran secara tatap muka.

“Sekolah yang masuk katergori sangat siap yang diperbolehkan melakukan pembelajaran secara tatap muka, dan akan dimulai Senin (7/9/2020) atau pekan depan,” ucapnya.

Sementara, kata Darmanto, bagi sekolah yang kurang siap dan sangat kurang siap serta yang belum terverifikasi, masih harus melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

“Penerapan pembelajaran secara tatap muka terhadap 54 SMP di Boyolali sesuai dengan kondisi wilayah sekolah tersebut berada di zona hijau dan kuning,” katanya.

Sdangkan, kata Darmanto, jika kondisi wilayah sekolah tersebut berubah, menjadi merah atau berisiko tinggi penularan Covid-19, maka secara otomatis sekolah tersebut akan ditutup kembali.

Baca juga:  Gropyokan, Cara Ampuh Petani di Jawa Tengah Basmi Hama Tikus

Itu artinya, lanjut Darmanto, para pelajar akan kembali belajar di rumah.

“Untuk itu, kami minta bantuan dukungan semua pihak, termasuk orangtua siswa, warga, dan pihak sekolah dalam menerapkan disiplin protokol kesehatan,” harapnya. (R008/Jolar)

Baca Juga: Sulit Sinyal, Pelajar di Banjarnegara Belajar Daring di Kuburan