SUMEDANG, ruber.id – Seiring penerapan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) atau New Normal, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan/BPJAMSOSTEK mengonfirmasi lonjakan signifikan jumlah layanan kepesertaan hingga 15.000 orang per hari.
Direktur Utama BPJAMSOSTEK Agus Susanto mengatakan, protokol Lapak Asik yang diterapkan sejak awal Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) bukan tanpa kekurangan.
Meski begitu, pihaknya terus berupaya untuk selalu melampaui ekspektasi peserta dalam memberikan layanan.
Agus menuturkan, jika peserta menemui kendala dalam mengajukan aplikasi melalui Lapak Asik, BPJAMSOSTEK kini juga memiliki layanan One to Many sebagai solusi untuk mengakomodasi kendala yang dialami peserta tersebut.
“Kami bahkan telah membuka layanan offline, di kantor-kantor cabang dengan tetap berpedoman pada kebijakan PSBB.”
“Layanan One to Many yang kami terapkan mampu memberikan layanan optimal, dengan waktu yang efisien,” ujar Agus melalui keterangan tertulis yang diterima ruber.id, Senin (13/7/2020).
Agus menjelaskan, layanan One to Many merupakan layanan offline di kantor cabang BPJAMSOSTEK, menggunakan fasilitas video yang terhubung dengan petugas pelayanan.
One to Many ini, kata Agus, mampu mengakomodasi 4 hingga 6 peserta dalam waktu yang bersamaan.
Agus mengatakan, sejak diberlakukannya protokol Lapak Asik dan layanan One to Many, BPJAMSOSTEK mencatat adanya lonjakan signifikan jumlah peserta yang mendapat pelayanan.
“Jika sebelumnya pada masa normal, jumlah peserta yang dilayani sebanyak 8000 orang, pada masa New Normal pekerja yang dilayani rata-rata mencapai 15.000 orang.”
“Bahkan, pada 2 Juli 2020, sempat mencapai 16.800 orang lebih per hari di seluruh Indonesia,” kata Agus.
Direktur Pelayanan BPJAMSOSTEK Krishna Syarif mengatakan, protokol Lapak Asik yang diberlakukan BPJAMSOSTEK sejak awal penerapan PSBB telah membuka wawasan baru.
“Kita secara tidak langsung, diarahkan untuk mengubah mekanisme layanan, agar beralih menjadi online atau tanpa kontak fisik, dengan menyediakan beragam kemudahan.”
“Namun harus tetap menjaga keamanan dan kerahasiaan data,” kata Khrisna.
Khrisna menyebutkan, protokol Lapak Asik terbukti mampu mendorong peserta untuk beradaptasi dengan tatanan baru pelayanan BPJAMSOSTEK.
Untuk mengantisipasi kemungkinan adanya ketidaknyamanan dari peserta saat mengakses Lapak Asik, pihaknya terus berupaya mengembangkan sistem agar tetap reliable.
Sementara itu, Kepala BPJAMSOSTEK Kantor Cabang Sumedang Efa Zuryadi mengatakan, BPJAMSOSTEK Kantor Cabang Sumedang merupakan kantor cabang penyangga klaim JHT, akibat dampak dari pemutusan hubungan kerja di daerah Bandung.
Namun dalam hal ini, pihaknya juga terus berupaya meningkatkan pelayanan dengan memaksimalkan kinerja karyawan dan selalu terus memantau serta mengawasi peningkatan jumlah klaim yang diproses, agar pelayanan selalu maksimal.
“Kami harap, pelayanan yang kami berikan selalu memenuhi harapan peserta dan memuaskan.”
“Kami memahami, bagaimanapun, semua peserta, khususnya yang mengalami pemutusan hubungan kerja sangat membutuhkan uang JHT (Jaminan Hari Tua). Apalagi dalam situasi dan kondisi saat ini,” katanya. (R003)
Baca berita lainnya: BPJAMSOSTEK Gelar Webinar, Bahas Kebaruan Layanan di Era New Normal