Korban Arisan Bodong Rp20 M asal Sumedang dan Bandung Lapor ke Polda Jabar

Ratusan Korban Arisan Bodong Rp20 M asal Sumedang dan Bandung Lapor ke Polda Jabar
Ratusan korban arisan bodong saat mendatangi Polsek Jatinangor, Sumedang, Senin (28/2/2022). R003/ruber.id

Sementara itu, M mengakui jika ia memang membuka arisan bodong.

Namun pada mulanya, kata M, ia benar-benar menjalankan arisan online ini secara riil ini,l sejak 4 tahun yang lalu.

“Sudah dari empat tahun lalu. Awalnya arisan online riil, tapi ke sininya karena banyak member yang udahan, saya mulai kepikiran buka arisan bodong,” ucap di Mapolsek Jatinangor, Senin (28/2/2022).

M mengaku, arisan bodong yang ia tawarkan ini bermodal iming-iming keuntungan yang besar.

Di mana, dalam jangka waktu tertentu, korban yang mengikuti arisan bodong ia janjikan akan mendapatkan uang dengan bunga yang besar.

“Makanya banyak yang tertarik ikut, awalnya lancar. Tapi karena bunganya besar jadi uangnya habis buat bayar ke yang ikut arisan sekaligus bunganya,” jelasnya.

Baca juga:  Pelaku Usaha di Sumedang Harus Siap Jelang Dibukanya Tol Cisumdawu

M mengaku, selain habis dipakai menutupi bunga investasi dari arisan bodong, uang yang ia dapat juga digunakan untuk bisnis.

“Uangnya saya investasikan ke bisnis. Bisnis ada, saya beli rumah, mobil, motor. Itu juga rumahnya udah kejual lagi karena buat nutupin bayar ke member,” sebutnya.

M mengaku baru menyadari setelah total investasi yang member arisan bodong tanamkan ini telah mencapai miliaran rupiah.

“Iya sadar-sadar nilainya udah M M-an gitu. Sekarang bingung juga karena uangnya habis,” jelasnya.

Saat ini, M mengaku pasrah dan hanya bisa meminta maaf kepada para korbannya.

“Banyak juga yang dapat untung karena ikutan, soalnya kan mereka dapat keuntungan dari besarnya bunga yang saya tawarkan itu.”

Baca juga:  Isi Ceramah di Jatinangor, Uas Puji Program Bupati Sumedang

“Saya minta maaf kepada member karena tidak bisa mengembalikan uang mereka,” ucapnya.

Kapolsek Jatinangor Imbau Warga Tidak Tergiur Investasi Tak Jelas