Ketua Yayasan Wadhi Barkah Kecewa Lembaganya Disebut Fiktif, Kadinsos Kota Tasikmalaya Minta Maaf

Img
PERTEMUAN antara ketua Yayasan Wadhi Barkah, agnia/donatur tetap yayasan, Kadinsos Kota Tasikmalaya dan sekdis. indra/ruber.id

TASIKMALAYA, ruber.id – Ketua Yayasan Wadhi Barkah Ustaz Edi Rohaedi mengaku kecewa kepada petugas dari Dinas Sosial Kota Tasikmalaya yang mengatakan lembaganya fiktif.

Oleh karena itu, Ustaz Edi bersama dengan agnia/donatur tetap yayasannya yakni Nanang Nurjamil memutuskan untuk mendatangi kantor Dinsos untuk mengklarifikasinya.

Pasalnya, selama ini yayasan yang berada di wilayah Bantarsari, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya, itu memiliki legalitas yang jelas.

Dalam pertemuan antara Yayasan Wadhi Barkah dan Dinas Sosial Kota Tasikmalaya, Selasa (16/6/2020), Kepala Dinsos Nana Rosadi secara langsung meminta maaf kepada pengurus.

“Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk meminta kepada pimpinan dalam hal ini sekda dan wali kota agar bisa mengakomodir bantuan untuk dana hibah pada Yayasan Wadhi,” ungkap Nana.

Baca juga:  Cerita Kelam Jembatan Cirahong Tasikmalaya

Sementara Ustaz Edi Rohaedi berharap agar kejadian ini tidak terulang lagi.

“Petugas verifikasi harus bisa betul-betul membedakan mana yayasan yang aktif, mana yang fiktif,” jelasnya.

“Secara kelembagaan kami sangat kecewa kepada petugas Dinas Sosial yang menyebutkan Yayasan kami ini fiktif.”

Meski dalam pertemuan ini dirinya menerima permintaan maaf yang diungkapkan oleh kepala Dinsos, namun Edi mengatakan pihaknya tetap akan bermusyawarah dengan seluruh pengurus.

“Sangat disayangkan permintaan maaf itu tidak langsung dari tim verifikasi. Kami akan bermusyawarah dengan seluruh pengurus yayasan terkait langkah apa yang akan dilakukan selanjutnya,” ungkap Ustaz Edi.

BACA JUGA: Warga Terdampak Proyek Tol Cigatas Pertanyakan Penlok yang Diduga Diperjualbelikan Padahal Belum Disahkan

Baca juga:  Soal Sengketa Pilkada Tasikmalaya, Direktur Eksekutif DEEP: Hargai Keputusan MK

Hal senada dikatakan Nanang Nurjamil sebagai agnia tetap Yayasan Wadhi Barkah.

“Saya merasa kecewa terhadap Dinas Sosial Kota Tasikmalaya yang menyebutkan Yayasan Wadhi Barkah fiktif,” ucapnya.

Terkait kekisruhan ini, Nanang pun bersyukur sudah terklarifikasi.

“Alhamdulillah sudah terklarifikasi, yang pertama mengakui ini ada kesalahan dari staf. Yang kedua kadinsos dan sekdis akan memperjuangkan bantuan untuk Yayasan Wadhi Barkah,” jelasnya.

Namun, Nanang pun sangat menyesalkan kejadian tersebut, terlebih ini membuktikan kecerobohan seorang oknum pejabat.

“Karena pengertian fiktif itu sendiri khayalan. Sebuah yayasan yang legalitasnya jelas dikatakan fiktif, dan yang miris ini sudah terpublikasi di media. Nanti para agnia yang mau sedekah, infak dan zakat tidak jadi.”

Baca juga:  Tambah 2, Pasien Positif Covid-19 Kabupaten Tasikmalaya Tembus 50 Kasus

“Berarti ini adalah sebuah kezaliman dan kecerobohan, memutus rejekinya anak-anak yatim piatu,” bebernya.

Sayangnya, kata Nanang, petugas yang menyatakan bahwa Yayasan Wadhi Barkah fiktif tidak hadir dalam pertemuan.

“Saya hanya meminta oknum pejabat Dinsos untuk membuat pernyataan minta maaf ke publik. Saya akan mengusut masalah ini sampai tuntas,” ujarnya. (R020/Indra)