Kantor KUA Tutup Dadakan, Sejoli asal Boyolali Ini Nyaris Batal Nikah

Pengantin di boyolali nyaris gagah nikah ruber id
Pengantin di boyolali nyaris gagah nikah ruber id

Kantor KUA Tutup Dadakan, Sejoli asal Boyolali Ini Nyaris Batal Nikah

BOYOLALI, ruber.id — Gara-gara Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah tutup dadakan, sejoli ini nyaris batal melangsungkan pernikahan. Peristiwa ini terjadi pada Senin (28/1/2020).

Alasan tutupnya KUA Teras ini dengan alasan, seluruh pegawai di kantor ini mendadak harus melayat ke wilayah Kecamatan Simo, Boyolali.

Kejadian ini juga sempat membuat pengantar pengantin dan salah seorang pegawai KUA bersitegang di depan teras kantor.

Di kaca kantor hanya tertempel tulisan Tutup Pukul 09.30-13.00 WIB, pada jendela kaca kantor KUA.

Sejumlah pengantar pengantin tidak terima karena mendapati kantor KUA ini tutup.

Baca juga:  Bandara Adi Soemarmo Jawa Tengah Tutup Operasional Penerbangan

Dan hanya tertempel tulisan tutup serta ditinggalkan para pegawainya melayat ke wilayah Simo.

Sementara itu, rombongan pengantar pengantin sudah menunggu lama sambil duduk di teras kantor hingga satu jam lebih.

Ketua rombonan pengantar pengantin, Sumardi mengaku, sebelumnya, pihak keluarga pengantin telah memberitahukan bahwa akad nikad dilaksanakan pagi jam 10.00 WIB.

Akan tetapi, setibanya di kantor KUA, rombongan pengantin malah dibuat bingung, karena pintu tertutup dan hanya tertempel tulisan di kaca kantor.

“Sudah ada pemberitahun dan jadwal juga sudah ditetapkan. Kami sampai di sini jam 10.00, kantor kok tutup,” ucapnya kepada sejumlah wartawan, Senin (27/1/2020).

Menurutnya, jika ada kegiatan melayat, bisa dilakukan lewat perwakilan.

Baca juga:  Warga Boyolali Positif Corona Jadi 4, Satu di Antaranya Pedagang Keliling

Bisa juga, kata dia, dilakukan secara bergantian agar tidak mengganggu kegiatan kantor, maupun pelayanan kepada warga.

Suwardi merupakan pengantar rombongan pengantin pasangan Ori Adi Rizaldi, warga Pasar Kliwon, Solo dengan Kurnia Hidayah asal Dukuh Jebolan, Desa Randusari, Kecamatan Teras, Boyolali.

Ditemuai usai memimpin akad nikah, Penghulu KUA Kecamatan Teras, Suharto mengakui jika pihaknya ikut melayat ke wilayah Kecamatan Simo.

Namun begitu, ia sempat memberitahu Pembantu Pegawai Pencatat Nikah (P3N) Desa Teras terkait hal ini.

“Kami, sempat kirim pesan WA (WhatsApp), juga telepon petugas P3N Desa Randusari. Untuk menyampaikan kepada pihak keluarga mempelai. Sebab, kami ada agenda melayat, diusulkan menunda akad nikah setelah zuhur,” akunya.

Baca juga:  Pemuda asal Tegal Tewas Tersambar Kereta Api di Klaten, Polisi Dalami Dugaan Korban Bunuh Diri

Suharto menambahkan, setelah menginformasikan hal ini, ia tidak tahu proses lebih lanjut.

Hingga kemudian, ia ditelepon karena pihak pengantin sudah menunggu di KUA untuk prosesi akad nikah.

Suharto pun mengaku buru- buru kembali untuk memimpin akad nikah tersebut.

“Terlepas dari itu, kami minta maaf atas kejadian ini,” ucap Suharto.

Menurutnya, semua ini terjadi karena miskomunikasi saja.

“Kami, sama sekali tak ada niat untuk menghindari, atau mengundurkan jadwal pernikahan antara mas Tori dan mbak Kurnia. Ini jadi pembelajaran bagi kami ke depan,” sebutnya. (R007/Jolar)

Baca berita lainnya: Warga Klaten Heboh! Ular Piton Sepangang 8 Meter Kabur, yang 3 Meter Berhasil Ditangkap