Aplikasi MiChat Jadi Alat Transaksi BO Wanita Pekerja Seks, Awas Penipuan

Aplikasi MiChat
PARA pekerja seks menawarkan dirinya via aplikasi MiChat. screenshoot/ruber.id

BERITA SUMEDANG, ruber.id – Anda pengguna aplikasi MiChat? Jika iya dan Anda merupakan warga Kabupaten Sumedang, berhati-hati dan tetap waspada.

Sebab, aplikasi pesan singkat sejenis WhatsApp ini banyak digunakan mereka pelaku penipuan.

Tapi tak hanya itu, aplikasi ini juga digunakan oleh para pekerja seks komersial (PSK) untuk mencari mangsa, lelaki hidup belang.

Di antara akun-akun yang menawarkan jasa Booking Open (BO), tidak sedikit pula akun palsu yang sengaja dibuat untuk menipu.

Penelusuran ruber.id, aplikasi MiChat ini sudah banyak digunakan warga di 26 kecamatan se-Sumedang.

Mulai dari ujung barat, Kecamatan Jatinangor; ujung timur, Kecamatan Wado; wilayah Sumedang kota dan sekitarnya; hingga ujung utara, Kecamatan Tomo.

Terbanyak, aplikasi MiChat ini memang digunakan warga di wilayah Jatinangor dan Sumedang kota.

Tak hanya oleh warga biasa, tapi juga banyak digunakan oleh wanita pekerja seks untuk menjerat lelaki hidung belang.

Tim ruber.id berkesempatan bertemu dengan salah seorang PSK di wilayah Kecamatan Jatinangor.

PSK bernama samaran Tasya atau Maylia ini mengaku berumur 24 tahun, warga Kecamatan Jatinangor.

Baca juga:  Dibantu 700 Warga, KPU Sumedang Targetkan Sortir dan Lipat Surat Suara Selesai Akhir Januari

Perawakannya kecil namun memiliki body tubuh berisi dengan hiasan sejumlah tato di tangan, kaki, hingga pada sejumlah bagian tubuh intimnya.

Maylia pun berbagi kisahnya kepada tim ruber.id, yang sebelumnya janjian bertemu dengannya via aplikasi MiChat ini.

Meski usianya masih muda, Maylia mengaku sudah menjadi janda dan memiliki seorang anak.

“Sudah setahun lebih hidup gini, terima tamu dari aplikasi MiChat, aku stay di kosan sini,” akunya kepada ruber.id di sebuah indekos di wilayah Caringin, Jatinangor, Jumat (25/12/2020) malam.

Maylia mengaku, sejak ada aplikasi MiChat, lebih mudah mendapatkan pelanggan.

Untuk sekali main, kata Maylia, ia menawarkan diri Rp700.000-Rp800.000.

“Penawaran awal sih segitu. Tapi biasanya pada nawar, ada yang nawar Rp200.000, Rp300.000.”

“Biasanya aku bertahan di Rp500.000, tapi kalau lagi sepi yang nawar paling bawah Rp300.000 juga aku layanin,” ucapnya sambil menghisap rokok menthol di tangan.

Dengan adanya aplikasi MiChat, Maylia mengaku sangat terbantu menggaet lelaki hidung belang yang mencari kepuasaan sesaat.

Baca juga:  Warga Sumedang Utara Panik Diterjang Angin Puting Beliung saat Hujan Lebat dan Petir Menyambar

“Kalau ngekos pindah-pindah. Karena pernah juga stay di satu tempat, terus ketahuan sama yang punya. Aku sempet diusir, jadi sekarang pindah-pindah tapi masih di seputar Caringin,” akunya.

Pemilik Indekos Marah Dijadikan Tempat Prostitusi
Sementara, sebelumnya, salah seorang pemilik indekos di wilayah Caringin mengaku resah dengan keberadaan para pekerja seks komersial yang menggunakan tempatnya sebagai tempat prostitusi terselubung seperti ini.

“Meski pun sekarang ini tempat indekos saya sepi karena mahasiswa pulang kampung sejak corona mewabah, tapi saya tidak terima tempat saya dijadikan tempat prostitusi seperti ini.”

“Sempat ada yang ketahuan, saya intip di aplikasi MiChat, terus pura-pura jadi calon konsumen. Begitu ketahuan ada di indekos tempat saya, mereka langsung saya usir.”

“Tapi, repotnya, kadang suka kucing-kucingan, karena ada laki-laki, semacam penjaganya yang melindunginya,” ucap pemilik indekos yang minta tidak disebutkan identitasnya ini.

Waspada Penipuan
Salah seorang pengguna aplikasi MiChat, Andriana, 37, warga Jatinangor mengaku sempat tertipu.

Karena ternyata, PSK berfoto cantik yang menawarkan dirinya di aplikasi MiChat ini ternyata akun palsu.

Baca juga:  5 Objek Wisata di Jatigede Sumedang, Terhambat Akses Buruk

“Dari sini saya mulai paham. Kalau mau order cewek gituan di aplikasi ini, jangan mau kalau dia minta transfer duluan. Karena setelah kita transfer, ternyata akun kita dia blokir. Harus hati-hati juga,” jelasnya.

Sementara, tak berbeda jauh dengan di Jatinangor, aplikasi MiChat juga digunakan para PSK muda di wilayah Sumedang kota.

Selain menggunakan indekos sebagai tempat melakukan hubungan intim layaknya suami istri, para pekerja seks ini juga memanfaatkan sejumlah hotel melati di wilayah Sumedang kota.

Tak hanya digunakan sebagai alat untuk transaksi prostitusi, aplikasi MiChat juga digunakan sebagai alat transaksi pijat sehat dan sebenarnya juga digunakan para pedagang online yang benar-benar menggunakan perangkat ini sebagai ladang mencari rezeki yang halal.

Namun, disarankan agar para pengguna aplikasi MiChat untuk lebih waspada terhadap segala bentuk penipuan. (Tim ruber.id)

BACA JUGA: Aplikasi-aplikasi Ini Bisa Melacak Nomor HP, Awas Jangan Disalahgunakan!