GARUT, ruber — Wacana pemekaran atau Daerah Otonomi Baru (DOB) Kabupaten Garut Selatan kembali menguat. Namun demikian, masih ada sebagian kecamatan yang tidak mau bergabung dengan DOB Garut Selatan Garsel.
Seperti masyarakat di Kecamatan Cikajang, mereka menolak untuk bergabung dengan DOB Garsel, nantinya.
Warga yang tergabung dalam Ormas Raksa Baraya mengaku makin mantap menolak wacana ini.
“Kita tidak menolak pemekaran Garsel. Silakan saja pemekaran, tapi kami, warga Cikajang tidak mau diikutsertakan di dalamnya,” ujar Ketua Raksa Baraya Agus Saepul Manan, Kamis (1/8/2019).
Alasannya, kata Agus, masih sama seperti dahulu. Ada beberapa poin yang dinilai sangat serius kenapa Cikajang tidak mau bergabung.
Pertama, dilihat dari jarak tempuh. Jika Ibu kota Garut Selatan di Kecamatan Mekarmukti sebagaimana yang diwacanakan, jelas ini akan jadi masalah serius bagi warga Cikajang.
“Jarak tempuh jelas lebih dekat ke Kabupaten Garut saat ini, ketimbang ke Mekarmukti,” katanya.
Alasan kedua, kata Agus, adalah masalah PAD (Pendapatan Asli Daerah).
“Karena kalau kita kembali kepada pemekaran, esensinya adalah untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat. Apakah dengan PAD sekarang Garsel bisa menciptakan kesejahteraan?” tanyanya.
Agus khawatir, jika Cikajang masuk ke dalam bagian DOB Garut Selatan, justru dijadikan penopang ekonomi pusat.
Sementara Cikajang sendiri, dikhawatirkan terabaikan.
“Karena PAD Cikajang di antara 16 kecamatan Garsel itu paling besar,” ucapnya. fey