GARUT  

Viral Ayah Curi HP untuk Anaknya Belajar Daring di Garut, Akhirnya Banyak Terima Simpati

GARUT, ruber.id – AJ, 41, warga Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat mendadak viral di jejaring media sosial.

Itu setelah aksinya mencuri handphone (HP), disebabkan keterpaksaan dan kebutuhan agar anaknya bisa mengikuti belajar secara daring (online).

Diyakini, AJ, mencuri HP tersebut bukan karena sifatnya yang suka mencuri.

Melainkan, karena benar-benar terpaksa untuk memenuhi kebutuhan anaknya.

Kisah keluarga miskin ini pun membuat banyak pihak terharu hingga tak sedikit warga yang menaruh simpati datang menyambangi rumah AJ.

Diketahui, saat mencuri HP, aksinya ini ketahuan oleh Ahmad.

Ahmad merupakan anak dari pemilik HP yang menelusuri HP ayahnya yang hilang melalui aplikasi khusus.

Dari aplikasi inilah, Ahmad berhasil mendeteksi bahwa HP yang hilang ini berada tak jauh dari kediamannya.

Setelah Ahmad berhasil menemukan kediaman AJ, dia kaget karena rumah AJ sangat memprihatinkan.

Kehidupan AJ, benar-benar berada di bawah garis kemiskinan.

Baca juga:  Dapat Bantuan, Petani Cikajang Panen Kentang 3 Hektare

Usut punya usut, rupanya AJ mencuri HP ayahnya karena terpaksa untuk memenuhi kebutuhan anaknya, yang saat ini belajar secara daring.

Karena itulah, Ahmad mendadak menangis dan berubah pikiran untuk membawa AJ ke kepolisian.

Dia bersama ayahnya lantas tidak memperpanjang urusan itu ke ranah kepolsiian.

Aksi pencurian AJ sendiri, kata Ahmad, memang murni berlatarbelakang kebutuhan mendesak anaknya.

Karena ketika mencuri HP, posisi di rumahnya saat itu, terdapat dua HP dan satu laptop.

“Yang diambil hanya satu HP, dan itu ternyata memang untuk kebutuhan anaknya,” jelasnya.

Kalau AJ memang mempunyai watak seorang pencuri, tidak mungkin yang diambilnya ini hanya 1 handphone saja, dan membiarkan Laptop yang nilainya lebih mahal.

Setelah kisah AJ ini viral, pihak kecamatan, kejaksaan negeri, dinas pendidikan, hingga dari unsur Kodim Garut, mengunjungi kediaman AJ.

Namun, Kasi Kesra Kecamatan Tarogong Kaler Galih Mawariz Suryana memastikan, keluarga AJ selama ini sudah terkover melalui Program Keluarga Harapan (PKH) dari pemerintah.

Baca juga:  Sempat Kecewa, Guru Madrasah Ibtidaiyah di Garut Akhirnya Lolos Seleksi CPNS 2019

Artinya, kata Galih, sudah tersedia Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT).

Hanya saja, kata dia, ketika pandemi COVID-19 terjadi, keluarga AJ makin sulit secara ekonomi.

Bahkan, tidak mampu membeli handphone android dan memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Selain itu, kata Galih, pada tahun 2021 nanti, rencananya keluarga AJ akan mendapatkan bantuan perbaikan rumah tidak layak huni (Rutilahu).

Kasi Sapras Dinas Pendidikan Kabupaten Garut Ma’mun Gunawan juga mengunjungi rumah AJ.

“Insya Allah, Dinas Pendidikan akan memastikan anak lelaki pertama A akan disekolahkan di PKBM terdekat, agar bisa tetap mengenyam pendidikan sambil bekerja di tempat cuci steam motor,” ujar Ma’mun.

Sementara untuk putra kedua AJ, sudah mendapat bantuan smartphone dari Kejari Garut dan Kapolsek Tarogong Kaler.

Baca juga:  Garut Jadi Pilot Project Pembangunan KTN di Jawa Barat

“Selain itu, Pak Kejari Garut juga memberikan bantuan peralatan sekolah serta sembako,” ucapnya.

Ma’mun mengaku, Disdik Garut juga akan memastikan putra kedua AJ, akan terus dipantau agar tidak mengalami hambatan dalam mengikuti pembelajaran daring.

Meskipun, SI bersekolah di salah satu MTs Negeri di Garut, yang merupakan ranah Kementerian Agama, namun Disdik Garut akan tetap memberikan bimbingan.

Karena, lanjut Ma’mun, hal ini merupakan masalah dan menyangkut sosial kemanusiaan.

“Kebetulan ada pengurus PGRI Banyuresmi yang rumahnya agak dekat dengan rumah Pak AJ, jadi selanjutnya bisa kami pantau.”

“Saya kira, masih banyak keluarga daro anak didik yang lain, yang belum kita tahu.”

“Di masa pandemi saat ini, kita semua sama-sama menghadapi kesulitan dan harus saling membantu dengan solidaritas,” sebutnya. (R011/Fey)

Baca Juga: Update Corona Garut: Ada 5.303 Kasus COVID-19