Usung Koalisi Cinta Indonesia, Pasutri Ini Mantap Nyaleg Bareng untuk DPRD Garut

GARUT, ruber — Usung koalisi cinta Indonesia, pasutri Ajam Zam Romdon,45, bersama Ranti Eka Pratiwi, 25, dipastikan akan ikut meramaikan kontestasi Pileg 2019.

Keduanya maju sebagai calon anggota legislatif DPRD Kabupaten Garut.

Ajam Zam Romdon adalah caleg asal Dapil 4 Garut, nomor urut 6 dari partai Berkarya.

Sedangkan sang istri, Ranti Eka Pratiwi, caleg asal Dapil 1 Garut, nomor urut 8 dari PKB.

Keduanya mengusung Koalisi Cinta Indonesia yang disingkat Koaci.

Ranti Eka Pratiwi menjelaskan, makna Koalisi Cinta Indonesia ini, dalam pertarungan pilpres, secara kepartaian, mereka diharuskan mendukung capres yang berbeda.

Dimana, sang suami mendukung paslon nomor urut 02 Prabowo-Sandi. Sementara Ranti, sang istri mendukung paslon nomor urut 01 Jokowi-Ma’ruf.

Di sinilah mereka ingin mengajarkan bahwa, beda partai, beda dukungan bukan berarti harus bercerai berai.

Seperti suasana politik pilpres hari ini yang kian memanas. Masyarakat menjadi terkotak-kotak bahkan satu sama lain saling berkoar hal negatif.

Baca juga:  Ratusan Difabel Mental di Pangandaran Masuk DPT Pemilu 2019

Misalnya, dengan penyebutan gelar kecebong dan kampret yang mana kedua gelar untuk pendukung kedua capres ini telah dilarang MUI (Majelis Ulama Indonesia).

“Jadi kami mengusung gerakan ini untuk meredam suhu politik yang sekarang sedang memanas di Indonesia. Sampai ada istilah dengan konotasi negatif yaitu cebong dan kampret,” kata Ranti.

Dari situlah, Koalisi Koaci ini diusung, Ajam dan Ranti hadir atas nama cinta untuk Indonesia.

Mereka ingin menunjukkan, sebagai pasutri pun boleh berbeda dukungan, tapi kerukunan rumah tangga harus tetap terjaga.

Diharapkan, dalam konteks bernegara pun, mereka ingin agar masyarakat tetap menjaga persatuan, walaupun berbeda pilihan dalam Pilpres 2019 ini.

“Karena baik dari kubu 01 dan 02, sama-sama memiliki kesamaan untuk Indonesia yang lebih baik. Hanya saja program-programnya yang berbeda,” katanya.

Baca juga:  Runtuhkan Hegemoni PKS di Kota Depok, Gerindra-PDI Perjuangan Koalisi

Lebih jauh, Ranti menjelaskan, untuk gaya politik, keduanya akan menyasar suara yang berbeda.

Ranti akan meraih suara wanita dan kaum muda. Sementara Ajam suaminya, meraih suara garis pergerakan atau perubahan yang sifatnya lebih ekstrem.

Ranti sendiri akan lebih memperjuangkan pendidikan soft skill (pendidikan karakter). Sementara Ajam, akan lebih fokus pada pembangunan infrastruktur.

Sehingga, akan tercipta pembangunan yang madani, pembangunan yang holistik, dengan infrastruktur yang baik didukung dengan karakter masyarakat yang baik pula.

“Kami siap bekarya untuk kebangkitan bangsa Indonesia,” katanya.

Senada, Ajam Zam Romdon menjelaskan, kehadiran pasutri yang bersama-sama nyaleg ini adalah untuk memberikan imej baru bahwa hubungan lintas partai, tak harus selalu memanas.

Mereka yang hidup serumah bahkan satu kamar pun, bisa hidup rukun saling menghargai walau beda pilihan. Hal seperti ini seharusnya diterapkan pula dalam konteks bernegara.

Baca juga:  Asmud, Terus Berjuang Jadi Pahlawan Literasi di Garut Selatan

“Itu pembelajaran yang sesungguhnya tanpa harus mengganggu rumah tangga bersama. Apalagi sekarang (kalau diibaratkan) dukung mendukung secara konteks negara,” tegasnya.

Lebih jauh, disinggung soal programnya ke depan, Ajam menjelaskan, bahwa dirinya hadir berawal dari kejengkelan melihat kondisi DPRD Garut hari ini.

Dia menilai, tidak ada inovasi yang benar-benar dirasakan masyarakat dari program DPRD Garut.

Maka dari itu, dia seolah menantang, jika dia terpilih, akan menunjukkan seperti apa seharusnya kerja nyata dari seorang anggota DPRD itu.

“Saya bertekad akan jadi dewan percontohan, istilahnya dalam bahasa Sunda hayu lah urang silih pecakan. Mun saya jadi dewan ke kumaha,” kata Ajam. fey

MESKI beda partai dan beda pilihan capres, pasutri Ajam Zam Romdon dan Ranti Eka Pratiwi mantap nyaleg di DPRD Garut. fey/ruang berita