CIAMIS, ruber.id – Tiga bus asal Jakarta tiba di Kecamatan Sukadana, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Sabtu (28/3/2020) siang.
Padahal, warga yang bekerja di wilayah zona merah COVID-19, sudah diimbau untuk tidak pulang kampung dulu untuk mencegah penyebaran COVID-19.
Sebanyak 109 penumpang di dalam tiga bus ini pun ditetapkan sebagai Orang Tanpa Gejala oleh petugas dari Tim Gugus Tugas Kecamatan Sukadana dan Puskesmas Sukadana.
Status OTG ini ditetapkan setelah petugas melakukan screening test, kepada seluruh penumpang.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis Yoyo mengatakan, menerima informasi tiga bus yang eksodus dari pabrik kosmetik di Jakarta ini.
Ratusan warga ini pulang kampung ke Kecamatan Sukadana.
Screening test langsung dilakukan sebagai upaya antisipasi. Selain itu, seluruh penumpang juga dicek suhu tubuh dan disemprot disinfektan.
“Kami sudah mendata mereka. Tujuannya supaya kami bisa terus memantau perkembangan kesehatannya.”
“Hasil screening, seluruh warga Sukadana ini kondisinya tanpa gejala, jadi ditetapkan sebagai OTG,” ujar Yoyo saat jumpa pers di Pusat Informasi COVID-19 Ciamis, Sabtu.
Tim Gugus Tugas, kata dia, juga memberikan peralatan isolasi mandiri seperti masker.
Mereka, kata dia, selama 14 hari ke depan, tidak boleh ke mana-mana. Bila perlu, tinggal di rumah secara terpisah.
“Ketika ada gejala, tim dari Puskesmas akan segera memeriksa kondisi mereka.”
“Semoga pola ini dipahami dan mereka aplikasikan,” jelasnya.
Untuk masyarakat sekitar, Yoyo mengimbau, agar memberikan dukungan.
Jangan sampai, kata dia, mereka yang datang dari zona merah ini dikucilkan.
“Diberi support bahwa kebijakan isolasi mendiri demi keamanan semata,” ucap Yoyo.
Diminta Disiplin Isolasi Diri, Butuh Dukungan Warga Sekitar
Yoyo menjelaskan, bagi yang telah selesai observasi, baik PDP, ODP, maupun OTG, akan disosialisasikan setelah 14 hari, dan tidak ditemukan gejala corona.
“Mereka yang pulang dalam rombongan bus ini harus memahami terkait virus corona dan bisa melakukan analisa mandiri.”
“Kami berpesan agar orang yang menjalani isolasi dan dipantau, harus mengerti dan paham akan tahapan yang kami lakukan,” sebutnya.
Yoyo menekankan perlu kedisiplinan dan tekad serta dukungan dari warga sekitar, dalam menjalani tahapan isolasi mandiri ini.
Jangan sampai, kata Yoyo, ada stigma dari warga sekitar.
“Harus di-support dan dipantau demi kesehatan bersama,” tuturnya. (R011/Akrim)
BACA JUGA: Cegah Penyebaran Corona, Polsek Lakbok Bubarkan Resepsi Pernikahan di Ciamis