CIAMIS, ruber.id – Rumah panggung milik Warso, 40, di Dusun Cianda RT 03/06, Desa Sukahaji, Kecamatan Cihaurbeuti, Ciamis, Jawa Barat nyaris amruk.
Sebelumnya, Warso tinggal bersama istrinya Een, 35, di gubuk berukuran 3×6 meter persegi.
Karena kondisinya sudah tidak memungkinkan ditempati, keluarga Warso pun akhirnya mengontrak di dekat rumahnya, yang berjarak 50 meter.
Meski nyaris ambruk, Warso mengaku belum menerima bantuan dari pemerintah.
Ketua DKM Masjid Al Ikhlas Dedi Suhendi, 48, membenarkan bahwa kondisi rumah Warso saat ini sudah memprihatinkan.
Sehingga, kata Dedi, saat ini Warso tidak menempati rumahnya ini dan mengontrak di rumah warga.
Padahal, kata Dedi, Warso tergolong warga miskin, yang seharusnya mendapat bantuan pemerintah.
“Saya kasian kepada Pak Warso, yang kesehariannya tukang mie ayam. Rumahnya sudah nyaris ambruk jadi dia ngontrak, padahal orangnya kurang mampu,” ucap Dedi, Jumat (7/2/2020) malam.
Dedi menyebutkan, sebelum berjualan mie ayam, Warso hanya seorang juru parkir.
“Sudah 3 bulan ini alih profesi jadi tukang mie ayam. Pak Warso juga mengeluh tidak bisa membangun rumahnya karena tidak mempunyai biaya.”
“Karena hasil dari jualan mie ayam ini hanya mampu untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, ditambah biaya ngontrak Rp300.000/bulan,” ucap Dedi.
Karena prihatin, kata Dedi, saat ini DKM, tetangga Warso tengah memperjuangkan nasibnya agar dapat bantuan dari pemerintah.
“Kami sudah meminta bantuan kecamatan agar diajukan ke Dinsos dan Baznas. Semoga bisa ada yang bantu,” ujarnya. (R012/Akrim)
Baca berita lainnya: Tahun Ini, Pemerintah Bangun 940 Rumah untuk Warga Miskin Pangandaran