BERITA PANGANDARAN, ruber.id – Puluhan ibu hamil di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat terpapar virus Corona, atau Covid-19.
Lonjakan jumlah ibu hamil di Pangandaran yang terpapar virus Corona itu, terjadi pada bulan Juli lalu.
Dokter spesialis kandungan di RSUD Pandega Pangandaran Alexander Martin mengatakan, selama periode bulan Juli lalu tercatat sebanyak 94 ibu hamil yang dinyatakan positif Covid-19.
Sebanyak 44 orang di antaranya harus dirawat di RSUD, sedangkan 50 ibu hamil lainnya menjalani isolasi mandiri.
Bahkan, ada salah seorang ibu hamil yang terpapar meninggal dunia.
“Saat awal-awal pandemi hanya satu dua orang. Tapi di akhir Juni sampai Juli ada lonjakan,” kata Alex saat di Kantor Bupati Pangandaran, Rabu (4/8/2021).
Alex menuturkan, penanganan Covid-19 bagi ibu hamil jelas berbeda dengan pasien lainnya. Penanganan pun harus memperhatikan keselamatan janin yang dikandungnya.
“Pemberian obatnya harus diawasi, pemantauan kondisi kesehatan juga harus lebih intensif.”
“Memang benar-benar harus hati-hati menanganinya,” tuturnya.
Kemudian terkait persalinan, saat ini pihaknya melakukan tindakan operasi caesar. Atau persalinan normal ibu yang positif Covid-19 ini, di ruang operasi darurat.
“Sekarang kami lakukan di ruang operasi darurat. Tidak bisa menyatu dengan pasien yang menjalani operasi biasa,” ujarnya.
Meski demikian, kata Alex, saat ini manajemen RSUD Pandega tengah melakukan pembangunan. Atau, penataan salah satu ruangan untuk dijadikan ruang operasi khusus pasien Corona.
“Manajemen sedang menyiapkan ruang operasi khusus bagi pasien Covid-19.”
“Jadi ke depan ada ruang operasi khusus untuk tindakan operasi pasien yang terpapar Corona,” ucapnya.
Pemkab Pangandaran Segera Ambil Langkah Strategis
Sementara itu, Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata menyebutkan, Pemkab mengambil langkah-langkah strategis. Dalam mengatasi kebutuhan medis yang meningkat tajam di tengah pandemi yang masih menggejala.
Selain membangun ruang operasi khusus untuk pasien Covid-19, RSUD Pandega akan menyediakan generator oksigen.
Hal itu, menyusul sulitnya mendapatkan pasokan oksigen saat ini.
“Proses pengadaan generator oksigen, akan mulai kami laksanakan. Target kami proses lelang dan instalasi alat tersebut selesai dalam waktu satu bulan ke depan,” sebutnya.