Meski secara umum mendukung program pembangunan jalur jalan bebas hambatan di jalur selatan Jawa Barat ini, namun PGRI Banyuresmi khawatir bangunan sekolah di wilayah yang akan dilalui jalur tol akan terdampak.
BACA JUGA: Di Depan Warga Garut, Jokowi Pastikan Pembangunan Tol Cigatas Dimulai Tahun Ini
Ketua PGRI Banyuresmi Ma’mun Gunawan menyebutkan, secara umum mendukung rencana pembangunan Tol Cigatas ini.
Apalagi, kata Ma’mun, kabarnya ada dua gerbang exit tol. Yaitu di Kecamatan Banyuresmi, dan Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut.
“Adanya gerbang exit tol di Kecamatan Banyuresmi ini tentu akan berdampak signifikan terhadap perekonomian warga Banyuresmi.”
“Apalagi, Gubernur Jawa Barat telah serius akan mengembangkan kawasan wisata Situ Bagendit sebagai wisata modern,” ucap Ma’mun.
Dengan adanya tol, kata Ma’mun, pembangunan di Kecamatan Banyuresmi juga akan turut terdongkrak dan menjadi maju.
“Produk ekonomi kreatif yang berbasis kearifan lokal masyarakat akan menjadi entitas dan cluster baru perekonomian Garut,” ujar Ma’mun.
Namun begitu, kata Ma’mun, ia mengingatkan kepada pemerintah agar dalam menyusun perencanaan jalur tol lebih memperhatikan keberlangsungan lembaga pendidikan di Garut.
“Kami tentu tidak berharap, ada sekolah atau pondok pesantren yang tergusur di Garut akibat jalur lintasan Tol Cigatas ini.”
“Karena itu, pihak Kementerian PU, Jasamarga, dan termasuk Bappeda wajib memperhatikan betul keberadaan lembaga pendidikan. Baik formal maupun nonformal, agar tidak menjadi korban dari program ini,” harap Ma’mun.
Lembaga pendidikan, kata Ma’mun, juga harus mendapatkan manfaat dari pembangunan jalan tol Cigatas khususnya di daerah Kabupaten Garut.
Minimal, kata Ma’mun, dengan adanya dua gerbang exit tol di Banyuresmi dan Cilawu, akan memajukan pendidikan.
“Salah satunya pondok pesantren, karena nantinya akses transportasi akan mudah dijangkau,” ucap Ma’mun. fey