Pesan Gubernur Jabar untuk Bupati Sumedang, Agar PSBB Tidak Diperpanjang

Img wa
GUBERNUR Jawa Barat Ridwan Kamil saat video conference dengan bupati dan Forkopimda Sumedang, Sabtu (26/4/2010). ist/ruber.id

SUMEDANG, ruber.id – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan, salah satu indikator kesuksesan PSBB yaitu jika pergerakan orang dan barang atau kepadatan bisa turun di angka 30%.

“Jadi (dikatakan sukses) bagaimana pergerakan di wilayah bisa turun 30%.”

“Jika wilayah-wilayah yang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), baik secara teori maupun kasat mata, tidak mampu mengurangi pergerakan menjadi 30%.”

“Maka dikhawatirkan PSBB harus diperpanjang karena dianggap kurang berhasil,” ujarnya saat Video Conference Rapat Evaluasi PSBB di Wilayah Bandung Raya, Sabtu.

PSBB, kata Emil, akan berhasil jika pemerintah telah menemukan peta COVID-19, di saat orang disiplin.

“Dengan diketahuinya peta COVID-19, di saat orang disiplin maka pemerintah dapat melokalisasi,” ujarnya.

Baca juga:  Positif Rapid Test 43 Orang, Warga Sumedang Diminta Tetap Waspada

Tes masif, lanjut Emil, juga perlu terus menerus dilakukan sehingga di akhir PSBB, akan terjadi perlambatan penambahan.

“Jadi kalau penambahan (kasus) masih diprediksi naik, tapi jumlah penambahannya tidak meledak-ledak seperti sebelum PSBB,” terangnya.

Emil menjelaskan, catatan ilmiah para ahli memprediksi, PSBB di 14 hari pertama belum bisa 100% memutus mata rantai COVID-19.

“Yang panting, jangan sampai kita melaksanakan PSBB tanpa ukuran.”

“Hanya mendeklarasikan PSBB kemudian melakukan kegiatan penindakan, tapi tidak diikuti oleh ilmunya.”

“Dan kalau ini lancar sebulan, bisa berarti sesuai prediksi, Juni akan ada tren turun,” jelasnya.

Emil juga sudah menyepakati di forum pimpinan daerah Provinsi Jawa Barat, PSBB akan diperluas menjadi PSBB Provinsi.

Baca juga:  Dalam Sehari Sumedang Dapat Dua Penghargaan Bergengsi

“Nanti akan ada tipe PSBB Metropolitan, yaitu Bodebek (Bogor, Depok, Bekasi).”

“Dan Bandung Raya (Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Sumedang). Krmudian ada PSBB Non-Metropolitan,” jelasnya.

Emil berharap Sumedang menjadi salah satu kabupaten yang berhasil pertama melakukan PSBB.

“Saya harap untuk Sumedang dan yang lainnya tidak ada lagi penambahan positif.”

“Jika dalam 14 hari sudah tidak ada lagi penembahan dan berhasil menurunkan sampai 30%, maka PSBB-nya dianggap berhasil,” ucapnya. (R003)

Baca berita terkait lainnya: Enam Kasus Positif Corona, Bupati Sumedang: Masih Banyak Pelanggaran PSBB