BERITA INTERNASIONAL, ruber.id – Ramadan tahun ini nampaknya masih jauh dari kata damai untuk warga muslim Palestina. Mereka tidak tenang beribadah, sebab militer Israel menyerang bahkan hingga masuk ke dalam Masjid Al-Aqsa, pusat ibadah umat Islam di sana.
Akibat dari serangan tersebut, Israel bentrok dengan warga sipil Tepi Barat dan kini saling meluncurkan rudal dengan penguasa Jalur Gaza, Hamas.
Meski demikian, perlakuan Israel hanya bisa dikecam dunia. Hampir seluruh negara tidak berani menindak perlakuan Israel pada warga Palestina.
Konflik yang berlangsung selama bertahun-tahun ini, tak pernah kelihatan ujungnya.
Sebab dunia internasional cuma bisa mengutuk dari jauh tanpa intervensi langsung ke dalam perseteruan itu.
Iran Bisa Leburkan Israel dalam Sekejap
Hanya ada satu negara yang berani mengancam akan membombardir Israel langsung ke jantung kota Zionis. Negara itu adalah Iran.
Presiden Iran Ebrahim Raisi bahkan memperingatkan Israel, jika menyentuh ‘sehelai rambut’ dari warga Iran, maka Garda Pertahanan Nasional Iran tidak akan segan menghabisi Negeri Yahudi tersebut.
Di hari perayaan Garda Pertahanan Nasional Iran, Raisi memberikan sambutan kelar parade militer digelar, Senin (18/4/2022). Apa pun gerakan Israel untuk melawan Iran akan berakibat buruk bagi Negeri Zionis tersebut.
“Jika Zionis menginginkan hubungan yang wajar dengan negara-negara lain termasuk Iran, perlu kalian ketahui, gerakan sekecil apa pun tidak akan luput dari intelijen kami.”
“Apa pun kelakuan yang Anda buat dalam strategi melawan bangsa Iran, maka kami akan langsung menembus ke jantung rejim Zionis,” tegas Raisi.
Ucapan Raisi bukan omong kosong belaka. Mantan Jenderal Militer Israel bernama Yitzhak Brick memperingatkan negaranya agar tidak macam-macam dengan Iran jika tak ingin hancur lebur dalam sekejap.
Skenario mengerikan akan terjadi jika Israel mengumumkan perang dengan Iran.
Akhir tahun lalu, Jenderal Brick mengatakan, milisi pro-Iran lebih siap untuk menghantam Israel ketimbang mengharapkan koalisi sekutu untuk datang membantu mereka.
Serangan ribuan rudal milisi pro-Iran akan datang lebih cepat ketimbang pesawat tempur Amerika Serikat (AS), maupun bantuan militer dari Inggris.
Milisi pro-Iran tersebar di wilayah yang langsung mengepung Israel pada jalur darat.
Terdiri dari militer Suriah, militan Houthi di Yaman, Hezbullah di Lebanon, dan penguasa Jalur Gaza, Palestina, Hamas.
“Jika perang ini terjadi, sehari bisa 3.000 rudal yang mendarat di Israel dan militer Zionis tidak siap dengan perang terbuka seperti ini,” kata Brick memperingatkan.
Ketegangan Iran dan Israel dipicu oleh terbunuhnya ilmuwan nuklir Iran oleh intelijen Israel lewat serangan drone tanpa awak, di Teheran akhir tahun kemarin.
Ditambah dengan serangan Israel ke Masjid Al-Aqsa, Palestina semakin menambah Iran yang mayoritas muslim geram.
