Belajar Tatap Muka Diperbolehkan, Pemkab Pangandaran Percepat Pengadaan 81.000 Face Shield

belajar tatap muka pakai face shield
Siswa belajar tatap muka di sekolah pakai face shield. net/ruber.id

PANGANDARAN, ruber.id – Sebanyak 163 daerah diizinkan pemerintah pusat untuk menerapkan pembelajaran tatap muka di sekolah. Satu di antaranya adalah Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.

Keputusan tersebut, langsung direspon oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Pangandaran dengan melakukan berbagai persiapan.

Kabib Pendidikan Dasar di Disdikpora Pangandaran Dodi Zubardi mengatakan, panduan protokol sekolah di tengah pandemi COVID-19 telah disiapkan sebelumnya.

Tentunya, kata Dodi, ketika pemerintah memperbolehkan kembali menerapkan pembelajaran tatap muka di sekolah, pihaknya hanya tinggal melaksanakan.

“Tadi langsung koordinasi dengan seluruh kepala sekolah dan pimpinan, kami sudah siap dan memedomani aturan. Waktu maksimal belajar itu nanti dibatasi, hanya 4 jam saja,” kata Dodi, Sabtu (8/8/2020).

Baca juga:  Cegah Corona, Mulai Besok Perbatasan Wilayah Pangandaran Dijaga Ketat

Selama pandemi COVID-19, kata Dodi, di Kabupaten Pangandaran tidak ada sekolah yang melakukan pembelajaran secara daring atau dalam jaringan (internet).

“Di Pangandaran sendiri kegiatan belajar mengajar dilakukan secara luring atau luar jaringan. Jadi, para guru-guru yang menyebar menemui peserta didiknya,” ujarnya.

Pemkab Pangandaran Percepat Pengadaan Face Shield

Sementara, Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata menyampaikan, pihaknya segera mempercepat pengadaan 81.000 face shield untuk persiapan pembelajaran tatap muka di sekolah.

“Face shield itu akan dibagikan secara gratis kepada seluruh peserta didik yang ada di Kabupaten Pangandaran. Semua siswa nanti harus pakai pelindung wajah dan masker,” tuturnya.

Dengan menerapkan pembelajaran tatap muka di tengah pandemi COVID-19 ini, kata Jeje, tentu Pemkab harus mempersiapkan segala sesuatunya atau protokol sekolah.

Baca juga:  Gara-gara Grand Canyon, Pangandaran Diganjar Penghargaan

“Nanti seluruh ruangan kelas dan lingkungan di sekolah harus dilakukan sterilisasi dulu. Kemudian, menyiapkan tempat cuci tangan, masker dan face shield,” tambahnya.

Jeje menyebutkan, penutupan pembelajaran di sekolah akibat pandemi COVID-19 ini diharapkan bisa memberi hikmah bagi seluruh orang tua siswa.

Di mana, memberikan pendidikan kepada anak-anak itu bukan hal yang mudah. Dirinya banyak menerima keluhan dari orang tua siswa.

“Keberadaan sekolah ternyata sangat penting. Semoga ke depannya, sinergitas antara orang tua siswa dan pihak sekolah semakin baik,” sebutnya. (R002/dede ihsan)

BACA JUGA: Sekolah Bila Tatap Muka Lagi, Pemkab Pangandaran Siapkan Rp7 Miliar Untuk Beli Face Shield