CIAMIS  

Nestapa Driver Ojek Online di Ciamis, Sejak Merebaknya Wabah Corona

CIAMIS, ruber.id – Driver ojek online di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat mengaku sedih dengan mewabahnya COVID-19.

Sebab, selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diberlakukan, layanan ojek online akan dilarang mengangkut penumpang.

Driver ojol di Indonesia, termasuk di Ciamis hanya diperbolehkan untuk angkut barang.

Hal ini mengacu pada Permenkes Nomor 9/2020 tentang Pedoman PSBB dalam Penanganan COVID-19

Mereka pun mengaku tidak setuju dengan pembatasan tersebut. Karena dinilai hanya akan membuat ojek online kehilangan order.

“Selama wabah corona orderan sangat sepi. Apalagi nanti kalau pembatasan jangan membawa penumpang diwujudkan.”

“Aturan ini akan membuat orderan malah semakin tidak ada,” ujar salah seorang driver ojek online di Ciamis Denny Kurniawan, Selasa (7/4/2020).

Baca juga:  Sumedang Kini Miliki Fasilitas Oksigen VGL dan Lab PCR

Denny yang saat ini bergabung anggota komunitas ojek online Saka Community Ciamis mengaku, hanya mengandalkan ojek online untuk menghidupi keluarganya.

Sejak corona merebak, kata Denny, ia juga sudah menerapkan prosedur dengan menggunakan masker dan sarung tangan.

“Kami harap ada solusi lain dari pemerintah. Karena pada dasarnya, kami tidak setuju dengan pembatasan ini.”

“Sekarang saja, bukan hanya penumpang, orderan makanan, minuman atau barang juga sudah sepi,” jelasnya.

Senada, driver ojek online lainnya Sri Martini, 25, mengakui jika sejak corona merebak, orderan sepi.

Tiap hari, Sri mengaku mulai bekerja jam 08.00 WIB. Namun saat ini, hingga siang hari tak ada satupun orderan masuk.

Baca juga:  Elemen Tatar Galuh Tantang Ridwan Saidi: Kami Tunggu 2x24 Jam Datang ke Ciamis

“Saya ngojek buat menambah penghasilan keluarga. Dengan kondisi saat ini, sangat terasa sekali.”

“Sekarang ini penghasilan dari ngojek hanya cukup untuk makan. Tak cukup untuk keperluan lain,” keluhnya.

Sri pun mengaku tak setuju dengan larangan pembatasan yang diberlakukan pemerintah. Untuk itu, Sri berharap, larangan ini dicabut.

“Orderan sepi. Sejauh ini lebih banyak penumpang dari pada yang order makanan, minuman atau antar barang,” akunya. (R012/Akrim)

BACA JUGA: Bupati Ciamis Umumkan Satu Warganya Positif Corona, Ini Riwayatnya