Mitos Pesugihan di Malam Satu Suro, Kaya Raya Membawa Petaka

Mitos Pesugihan di Malam Satu Suro, Kaya Raya Membawa Petaka
Foto ilustrasi internet/irma dermawati/ruber.id

KOPI PAGI, ruber.id – Mitos pesugihan di Malam Satu Suro. Pesugihan, merupakan jalan pintas untuk mendapatkan harta kekayaan dengan cepat.

Ternyata, mitos pesugihan di Malam Satu Suro, ini sudah tak asing lagi bagi Suku Jawa. Yang sangat kental dan percaya kepada leluhurnya.

Mitos Tumbal Pesugihan Malam Satu Suro

Biasanya, keluarga yang sangat kekurangan ekonomi tetapi banyak anak, yang akan mengambil jalan pintas ini.

Mereka, akan menumbalkan salah satu anggota keluarganya, untuk dijadikan tumbal pesugihan.

Mereka akan menemui juru kunci atau dukun, satu minggu sebelum tiba Malam Satu Suro.

Kemudian, mereka akan memberikan bagian dari tubuh anak yang akan ditumbalkan kepada juru kunci. Biasanya, rambut atau kuku.

Baca juga:  Hantu Prajurit Tanpa Kepala, di Taman Pramuka Bandung

Setelah juru kunci menyetujuinya, di hari berikutnya, anak calon tumbal akan diajak senang-senang dulu.

Diberi makanan, hingga pakaian yang bagus. Tujuannya, agar menyenangkan hati sang calon tumbal pesugihan.

Di mana, calon tumbal akan mendadak sakit-sakitan. Hingga menyebabkan kematian, pas di Malam Satu Suro.

Tentu, kematian ini sangat tidak wajar. Karena, ia merupakan korban pesugihan.

Dan biasanya, suku Jawa yang sangat kental, akan segera mengetahui bahwa anak yang meninggal di Malam Satu Suro adalah korban pesugihan.

Mereka yang sudah tahu, menolak untuk memandikan mayat dari sang anak. Dan segera, menjauhkan keluarganya dari keluarga yang bersangkutan.

Tumbal pesugihan berlanjut, dan harus dilakukan setahun sekali di Malam Satu Suro.

Baca juga:  Mitos Patung Pastor di Taman Maluku Bandung

Mereka yang sukses menumbalkan salah satu anggota keluarganya, akan diberikan kekayaan.

Kehidupan yang tadinya kekurangan, akan menjadi kaya raya dan harta yang berlimpah.

Dan setiap tahun di Malam Satu Suro, akan ada salah satu dari anggota keluarganya yang meninggal dunia dengan cara yang tidak wajar.

Taubat untuk Hentikan Pesugihan

Untuk memberhentikan pesugihan, mereka harus bertaubat ke jalan yang benar.

Harta kekayaan, usaha, dan hal lainnya yang dihasilkan dari pesugihan akan habis. Biasanya, gedung atau rumah yang terbakar.

Usaha, akan gulung tikar karena tidak ada satu pun konsumen. Ada juga kejadian pencurian yang menyebabkan harta terkuras dalam waktu singkat.

Dan yang melakukan pesugihan, biasanya akan sakit-sakitan sampai akhir hayatnya. Walaupun ia, sudah bertaubat, wallahualam.

Baca juga:  Profil Gottlieb Daimler, Pendiri Mercedes-Benz yang Mengubah Dunia Otomotif

Itulah, mitos pesugihan di Malam Satu Suro. Hendaklah, kita harus mendekatkan diri dan jangan pernah menduakan Sang Pencipta, Allah Azza Wa Jalla.

Penulis: Irma DermawatiEditor: Bam