Isra Mikraj 1445 Hijriah: Perjalanan Spiritual Nabi Muhammad SAW dan Sejarahnya

Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW
Foto ilustrasi from iStockPhoto

KOPI PAGI, ruber.id – Isra Mikraj pada 27 Rajab 1445 Hijriah, salah satu hari besar dalam sejarah Islam, akan jatuh pada hari besok, Rabu, 8 Febuari 2024.

Isra Mikraj sendiri, merupakan peristiwa penting dalam sejarah Islam yang menggambarkan perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem.

Kemudian, perjalanan Rasulullah SAW dari Masjidil Aqsa ke langit-langit tujuh untuk bertemu dengan Allah SWT.

Peristiwa ini, memiliki makna mendalam dalam keyakinan Islam dan memberikan pengajaran tentang kebesaran Allah, kekuatan doa, serta pentingnya ketabahan dalam menghadapi cobaan.

Latar Belakang Sejarah

Perjalanan Isra Mikraj, terjadi pada malam yang dikenal sebagai Lailatul Isra atau malam Isra.

Nabi Muhammad SAW, telah mengalami banyak cobaan dan kesulitan dalam menyebarkan ajaran Islam di Makkah.

Pada saat yang sama, Baginda Rasulullah SAW, juga merasakan kehilangan yang mendalam akibat meninggalnya istri tercintanya, Khadijah, dan pamannya, Abu Thalib, yang juga menjadi pelindungnya.

Pada tahun yang dikenal sebagai tahun kesedihan (am al-huzn), Nabi Muhammad SAW diajak dalam perjalanan Isra Mikraj.

Hal ini dimaksudkan sebagai bentuk penghiburan, kekuatan, dan pengukuhan atas perjuangannya dalam menegakkan tauhid dan menyebarkan ajaran Islam.

Baca juga:  Agar Pembakaran Alquran Tidak Terjadi Berulang

Perjalanan Isra Mikraj

Perjalanan dimulai ketika Malaikat Jibril datang kepada Nabi Muhammad SAW di Masjidil Haram. Dan membawa Beliau ke Masjidil Aqsa, dengan menggunakan buraq, makhluk yang lebih cepat dari kilat.

Setibanya di Masjidil Aqsa, Nabi Muhammad SAW melakukan salat bersama para nabi sebelumnya. Seperti Nabi Musa, Nabi Isa, dan Nabi Ibrahim, sebagai tanda penghormatan dan persatuan antara para rasul.

Setelah itu, Nabi Muhammad SAW dinaikkan ke langit-langit tujuh oleh Malaikat Jibril.

Di setiap langit, Beliau bertemu dengan para nabi dan malaikat, serta melihat berbagai macam mukjizat dan keajaiban yang menakjubkan.

Di langit ketujuh, Beliau bertemu langsung dengan Allah SWT dan menerima perintah untuk melaksanakan salat lima waktu. Sebagai kewajiban bagi umat Islam.

Makna dan Pengajaran

Perjalanan Isra Mikraj, memiliki banyak makna dan pengajaran dalam ajaran Islam.

Pertama, peristiwa ini menegaskan kebesaran dan kekuasaan Allah SWT yang mampu menjadikan perjalanan yang sulit menjadi mungkin.

Kedua, perjalanan ini mengajarkan pentingnya shalat sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memperoleh petunjuk-Nya.

Baca juga:  Berkepribadian Istimewa

Ketiga, Isra Mikraj menguatkan keyakinan umat Islam akan janji Allah untuk memberikan kekuatan dan bimbingan kepada mereka yang taat.

Dengan demikian, perjalanan Isra Mikraj bukan hanya merupakan peristiwa sejarah. Tetapi juga, merupakan sumber inspirasi dan kekuatan spiritual bagi umat Islam hingga saat ini.

Mengingatkan kita akan pentingnya memperkuat iman, berdoa dengan sungguh-sungguh, dan mengikuti teladan Nabi Muhammad SAW. Khususnya, dalam menjalani kehidupan dengan penuh ketabahan dan keimanan.

Relevansi Isra Mikraj dalam Kehidupan Kontemporer

Meskipun peristiwa Isra Mikraj terjadi lebih dari 14 abad yang lalu, nilai-nilai dan pengajaran. Yang terkandung dalam perjalanan tersebut, tetap relevan dalam kehidupan kontemporer.

Berikut ini, adalah beberapa hal yang bisa dipetik dari Isra Mikraj.

Keteguhan dalam Menghadapi Cobaan

Isra Mikraj menggambarkan keteguhan Nabi Muhammad SAW dalam menghadapi cobaan dan kesulitan dalam menyebarkan ajaran Islam.

Hal ini, mengingatkan kita akan pentingnya mempertahankan keyakinan dan integritas dalam menghadapi tantangan dalam kehidupan.

Kepentingan Spiritual dalam Kehidupan Sehari-hari

Perjalanan Isra Mikraj, menekankan pentingnya aspek spiritual dalam kehidupan sehari-hari.

Melalui pengalaman ini, Nabi Muhammad SAW mendapatkan petunjuk langsung dari Allah SWT. Sekaligus, menegaskan pentingnya salat sebagai kewajiban utama umat Islam.

Baca juga:  Raden Dewi Sartika, Pahlawan Nasional Wanita asal Bandung Pendiri Sekolah Isteri

Persatuan antara Berbagai Umat dan Agama

Ketika Nabi Muhammad SAW melakukan salat bersama para nabi sebelumnya di Masjidil Aqsa, hal ini menunjukkan persatuan antara berbagai umat dan agama.

Pesan ini, relevan dalam konteks masyarakat multikultural saat ini. Di mana, pentingnya toleransi, saling pengertian, dan kerjasama antar umat beragama sangat diperlukan.

Penghargaan terhadap Kebaikan

Peristiwa Isra Mikraj juga menegaskan pentingnya menghargai dan mengikuti teladan para nabi dan rasul sebelumnya. Yang mana, telah memberikan contoh kebaikan dan keteladanan dalam kehidupan mereka.

Hal ini, merupakan panggilan untuk mengambil pelajaran dari sejarah dan menerapkannya dalam tindakan sehari-hari.

Dengan memahami dan merenungkan perjalanan Isra Mikraj, umat Islam dapat memperoleh inspirasi, termasuk pada tahun 1445 Hijriah/2024 ini.

Selain itu, memperoleh petunjuk dalam menjalani kehidupan mereka dengan penuh kesadaran spiritual, keteguhan iman, dan penghargaan terhadap nilai-nilai yang luhur.

Peristiwa ini juga, menunjukkan Allah SWT selalu hadir dan memberikan bimbingan kepada hamba-Nya yang taat. Bahkan, dalam situasi-situasi yang paling sulit sekalipun.