Mensos RI Canangkan Kawasan Siaga Bencana dan Serahkan Bantuan di Pangandaran

KEDATANGAN Mensos RI Juliari P Batubara disambut warga Pangandaran. dede/ruber.id

Mensos RI Canangkan Kawasan Siaga Bencana dan Serahkan Bantuan di Pangandaran

PANGANDARAN, ruber.id — Menteri Sosial RI Juliari P Batubara mencanangkan Kawasan Siaga Bencana (KSB) di Pantai Selatan Pulau Jawa dilaksanakan di Lapangan Alun-alun Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Jumat (22/11/2019).

Selain mencanangkan KSB, Menteri Sosial RI yang baru dilantik ini menyerahkan bantuan untuk Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Jawa Tengah di Kabupaten Pangandaran.

Juliari mengatakan, penyerahan bantuan logistik untuk Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah mencapai Rp2.308.993.484, dengan rincian Provinsi Jawa Barat Rp1.081.753.272 dan Provinsi Jawa Tengah sebesar Rp1.227.240.212.

“KSB ini bukti tindak lanjut arahan Presiden RI pada Rakornas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada tanggal 24 Juli 2019 lalu agar semua pihak sensitif dan antisipatif terhadap bencana,” katanya.

Baca juga:  Baru 7 Desa Lunas PBB, Camat dan Kades di Pangandaran Diminta Proaktif

Di sisi lain, kata Juliari, KSB merupakan wadah penanggulangan bencana berbasis pendekatan terpadu yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan di sejumlah daerah dan memiliki resiko bencana tinggi yang akan berperan sebagai daerah penyangga.

“KSB sendiri dikolaborasikan dengan kegiatan Tagana Masuk Sekolah (TMS) yang dilakukan sebagai upaya edukasi bencana kepada pelajar, guru dan orang tua di sekolah yang berada di lokasi rawan bencana.”

“Berdasarkan data hingga saat ini sudah dilaksanakan kegiatan TMS di 3.705 sekolah yang melibatkan peserta sebanyak 426.075 se Indonesia,” ujarnya.

Juliari menuturkan, selain wadah penanggulangan bencana, KSB merupakan pengembangan dari program Kampung Siaga Bencana yang telah dilaksanakan Kementerian Sosial sejak Tahun 2010 lalu.

Baca juga:  Viral di Medsos karena Hand Sanitizer Kemensos, Ini Kata Bupati Klaten Sri Mulyani

“KSB ini jangkauannya semakin luas karena mencakup daerah rawan bencana yang berbatasan antarkecamatan, kabupaten dan provinsi. Kalau Kampung Siaga Bencana kan edukasi dan pelatihan kebencanaan hanya dilakukan per kampung,” tuturnya.

Tujuan KSB, kata Juliari, untuk mempercepat terbangunnya pemahaman, kesiapsiagaan masyarakat dan petugas penanggulangan bencana terhadap potensi terjadinya bencana.

“Difokuskan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat dan memfasilitasi penyusunan standar pelayanan minimal dalam bidang penanggulangan bencana yang mengatur pembagian tugas serta kewenangan antarpusat dan daerah,” ujarnya.

Juliari menyebutkan, secara keseluruhan di Indonesia telah terbentuk Kampung Siaga Bencana sebanyak 741 lokasi yang melibatkan 185.250 orang.

“Dari jumlah tersebut di antaranya ada 17 lokasi Kawasan Siaga Bencana yang melibatkan 4.250 orang, yakni di Kabupaten Pandeglang, Lampung Selatan, Cilacap, Kebumen dan Pangandaran,” sebutnya.

Baca juga:  Kematian Perempuan yang Mayatnya Ditemukan di Pantai Barat Pangandaran Masih Misteri

Dalam pelaksanaan KSB ini, Kementerian Sosial RI berkolaborasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; BNPB; Basarnas; BMKG; Kementerian Desa; Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan; TNI/Polri; Pemerintah Daerah dan masyarakat.

Kemudian, kegiatan pencanangan KSB ini diikuti 1.748 orang terdiri dari Siswa Tagana Masuk Sekolah 100 orang; Tim Pengurus Kawasan Siaga Bencana 390 orang.

Lalu, Tagana Provinsi Jawa Barat 200 orang; Tagana Provinsi Jawa Tengah 108 orang; undangan mitra kerja 50 orang; stakeholder lainnya 100 orang, serta warga masyarakat sekitar 800 orang. dede ihsan