Meninggal di Angkot Setelah Ditolak Rumah Sakit, Pasien Negatif Corona Dimakamkan di Sumedang

Img wa
PETUGAS medis di Sumedang bersiap pulasara dan makamkan jenazah lelaki tanpa identitas sesuai prosedur COVID-19. ist/ruber.id

SUMEDANG, ruber.id – RSUD Sumedang dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Sumedang memakamkan jenazah seorang lelaki tanpa identitas sesuai SOP pasien corona.

Jenazah lelaki tak beridentitas, tidak diketahui alamat, dan keberadaan keluarganya ini sebelumnya menaiki angkot jurusan Cicaheum-Cileunyi.

Di dalam angkot, dia merasa lemas hingga sopir angkot membawanya ke RS AMC, Cileunyi, Kabupaten Bandung.

Namun, RS AMC Cileunyi menolak pasien. Hingga akhirnya korban dibawa sopir angkot ke Puskesmas Jatinangor.

Nahas, dalam perjalanan menuju Puskesmas Jatinangor, lelaki yang memang diketahui kerap menumpang angkot Cicaheum – Cileunyi ini menghembuskan napas terakhirnya di dalam angkot.

Menurut informasi, lelaki ini kerap dipanggol Agus Bulaloa, tapi tidak memiliki identitas jelas.

Baca juga:  Korsleting Sebabkan Rumah di Cimalaka Sumedang Terbakar

“Demi kemanusiaan, tadi malam kami telah memulasara dan memakamkan jenazah yang tidak beridentitas ini,” kata Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sumedang Herman Suryatman, Minggu (3/5/2020).

Sebelumnya, kata dia, kepada almarhum telah dilakukan rapid test dengan hasil reaktif. Artinya, belum tentu positif corona.

“Tapi dipulasara dan dimakamkan sesuai dengan protokol COVID-19. SOP-nya seperti itu,” jelasnya.

Herman mengimbau masyarakat tidak perlu cemas dan khawatir, apalagi sampai ketakutan.

Selain belum tentu terpapar corona, semua tahapan dan ketentuan pemulasaraan dan pemakamannya telah dilakukan secara tertib. Sehingga, aman bagi masyarakat sekitar. 

“Takut itu wajar agar kita selalu waspada. Yang tidak boleh itu ketakutan karena akan mengesampingkan logika.”

Baca juga:  Angka Kematian Akibat Covid-19 di Sumedang Capai 62 Orang

“Kejadian ini di luar kehendak kita, sebagai manusia beriman dan berakal budi kita harus mengurus jenazah sebagaimana mestinya. Ini tugas kemanusiaan.”

“Kemuliaan kita sebagai mahkluk sosial ditentukan oleh empati dan kepedulian kita kepada sesama,” sebutnya.

Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, lanjut Herman, Puskesmas Jatinangor sudah melakukan rapid test kepada sopir angkot yang membawa almarhum.

“Hasilnya juga negatif corona,” ucapnya. (R003)

BACA JUGA: Sebaran Pasien Positif Rapid Test di Sumedang: Jatinangor, Ujungjaya dan Buahdua Terbanyak