Minum Kopi Jantan Malah Masuk RSUD Sumedang, Dinkes Akan Sidak Toko Jamu

Ruber id kopi cleng
KORBAN kopi cleng dirawat di RSUD Sumedang, Selasa (17/9/2019) malam. agoeng/ruber.id
KORBAN kopi cleng dirawat di RSUD Sumedang, Selasa (17/9/2019) malam. agoeng/ruber.id

SUMEDANG, ruber.id — Sedikitnya sebeleas warga Kabupaten Sumedang, Jawa Barat karena minum kopi jantan harus dirawat intensif di RSUD Sumedang, Selasa (17/9/2019).

Belasan warga dari berbagai daerah di wilayah Sumedang kota itu mengalami sakit, tak sadarkan diri hingga lumpuh diduga setelah mengonsumsi kopi bermerek Kopi Jantan dan Kopi Cleng.

Salah seorang kelurga korban yang dirawat di IGD RSUD Sumedang, Tati, mengatakan, kopi tersebut dibeli di salah satu toko bernama, Nyonya Menir di wilayah Sumedang kota.

“Setelah pulang kerja suami saya membeli kopi, kata temannya sih untuk mengurangi nyeri badan, sebelumnya suami saya tidak pernah mengonsumsi kopi tersebut.”

Baca juga:  Bangkitkan Ekonomi di Masa Pandemi, Pemkab Sumedang Buka Gerai Gumasep untuk UMKM

“Tapi setelah mengonsumsi kopi tersebut gejalanya baru terasa setelah 15 menit, suami saya merasakan lemas, pusing di kepala dan tak bisa berjalan,” ucapnya kepada ruber.id di IGD RSUD Sumedang, Selasa malam.

Pengakuan korban, ia keracunan setelah minum kopi berenergi, setelah mengonsumsinya malah langsung merasakan pusing dan susah bicara.

“Suami saya, setelah meminum kopi tersebut menjadi tidak bisa bicara, langsung strok ringan, lidahnya menjadi kaku,” sebutnya.

Hingga saat ini dua jenis kopi tersebut masih beredar luas di masyarakat.

Beredarnya kopi berenergi tersebut disikapi serius Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang.

Kepala Seksi Kesling Kes Kerja dan Olahraga Euis Yuliantini mengatakan, koordinasi telah dilakukan kepada Dinkes Provinsi Jawa Barat dan BPOM Bandung.

Baca juga:  Elf Buhe Mangprang, Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas di Cimalaka Sumedang

“Upayanya nanti, kami akan melakukan sidak terkait adanya kopi berenergi yang sudah membuat sejumlah warga terpaksa dirawat di IGD Sumedang.”

“Sebenarnya kami sudah langsung bertindak, setelah terjadinya korban keracunan dan kami sudah menyepakati dengan pihak BPOM akan melakukan sidak ke pasaran, dan untuk sekarang kami akan uji sampel terlebih dahulu,” ujarnya.

Euis menyebutkan, untuk korban sendiri hingga saat ini telah mencapai 11 korban.

“Kemarin (Senin) ada tujuh orang, dan hari ini bertambah 4 orang, total 11 orang. Rata-rata korban merasakan gejala pusing, mual setelah satu jam meminum kopi jantan tersebut.”

“Memang itu tanda-tanda keracunan, tetapi kami pihak RSUD Sumedang juga masih melakukan pemeriksaan agar tidak ada kesalahan dalam informasi,” sebutnya. agoeng