DPRD Pangandaran Minta Pemkab Maksimalkan Potensi PAD

Dprd Pangandaran
KETUA DPRD Pangandaran Asep Noordin. dede/ruber.id

BERITA PANGANDARAN, ruber.id – Pemkab Pangandaran diminta Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD untuk memaksimalkan potensi Pendapatan Asli Daerah atau PAD.

Ketua DPRD Pangandaran Asep Noordin mengatakan, upaya memaksimalkan potensi PAD harus dilakukan secara terus menerus.

Hal itu mengingat kondisi keuangan daerah yang terdampak pandemi Covid-19.

“Potensi retribusi dan pajak harus terus diupayakan supaya hasilnya baik dan agar pelaksanaan program yang telah direncanakan berjalan,” kata Asep Noordin, Kamis (28/10/2021).

Asep menuturkan, program yang dijalankan oleh Pemkab tergantung pada hasil pendapatan daerah yang diperoleh.

“Penerimaan keuangan dari retribusi dan pajak hingga kini belum berjalan maksimal. Sehingga ada beberapa program yang kurang optimal,” tuturnya.

Baca juga:  Polisi Ungkap Dokumen dan Kondisi Tongkang Kandas di Pangandaran

Asep menyebutkan, retribusi dan pajak yang dikelola Pemkab belum mencapai 100%.

“Tidak tercapainya target retribusi dan pajak daerah wajib disiasati Pemkab supaya terjadi hasil yang memuaskan,” sebutnya.

Asep juga berpesan, Pemkab harus sangat efisien dalam penggunaan anggaran untuk belanja.

“Kebutuhan yang sangat prioritas untuk saat ini adalah peningkatan ekonomi di masyarakat,” ucapnya.

Asep menerangkan, Rancangan KUA PPAS APBD perubahan tahun anggaran 2021 telah digelar beberapa hari lalu.

“Pada penyusunan tersebut perlu disesuaikan dengan aturan di atasanya. Seperti Peraturan Menteri Dalam Negeri dan yang lainnya,” terangnya.

Penyesuaian aturan sangat perlu mengingat ada beberapa asumsi dan indikator yang disarankan oleh Pemerintah Pusat.

Baca juga:  Dinkes Pangandaran Targetkan PPKM Level II

“Pandemi Covid-19 mempengaruhi struktur APBD Pangandaran. Karena ada berbagai kebijakan yang berubah,” jelasnya.

Sektor pendapatan sangat terpengaruh besar. Selain itu transfer dari Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat sehingga harus melakukan efesiensi anggaran.

“Mengingat hal itu, perlu ada indikator yang dioptimalkan yaitu pendapatan,” kata Asep.

Setelah dibukanya kembali objek wisata Pangandaran, Asep berharap menjadi salah satu cara untuk optimalisasi pendapatan daerah. (R001/smf)