GARUT  

Lagi, Dua Pasien Dalam Pengawasan Corona di Garut Meninggal Dunia

GARUT, ruber.id – Dua Pasien Dalam Pengawasan COVID-19 di Kabupaten Garut, Jawa Barat meninggal dunia, Kamis (2/4/2020).

Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Kabupaten Garut mrngonfirmasi kebenaran informasi ini.

“Benar (Dua PDP meninggal dunia),” kata Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Pemkab Garut Ricky R Darajat, kepada ruber.id, Kamis (2/4/2020).

Ricky menjelaskan, dua PDP meninggal dunia ini belum dapat dipastikan apakah positif atau negatif COVID-19.

“Karena hingga sekarang masih menunggu hasil laboratorium,” ucapnya.

Ricky mengungkapkan, dua PDP yang meninggal dunia ini berjenis kelamin laki-laki.

“Satu usia 20 tahun, dan seorang lainnya berumur 55 tahun,” ungkapnya.

Ricky menyebutkan, untuk meluruskan informasi yang beredar di tengah warga, pihaknya juga membenarkan jika PDP usia 20 tahun itu meninggal dunia.

Baca juga:  Fokus Cari Balita Stunting, Bupati Garut Instruksikan ASN Tidak Melakukan Dinas ke Luar Kota

“Tanggal 27 Maret itu diambil sampelnya dan hasilnya belum keluar dari Labkesda Provinsi Jawa Barat,” ucapnya.

Ricky menjelaskan, PDP yang berusia 20 tahun ini sebelumnya dilaporkan sempat kabur dari ruang isolasi.

Hingga akhirnya, PDP tersebut ditemukan dan kembali menjalani isolasi di RSUD dr Slamet Garut.

Selain itu, kata Ricky, kedua pasien ini memang memiliki riwayat penyakit penyerta.

“Dua pasien meninggal dunia ini memiliki penyakit penyerta. Ketika datang ke rumah sakit mereka dalam kondisi sakit,” katanya.

Tidak Terjadi Penolakan saat Kedua Pasien Dimakamkan
Ricky mengakui, di sekitar lingkungan dua PDP meninggal dunia ini sempat terjadi keresahan.

Namun begitu, Ricky memastikan tidak ada penolakan pemakaman keduanya.

Baca juga:  50 Pegawai BPN/ATR Sumedang Dites Rapid Setelah 1 PNS Positif COVID-19, Ini Hasilnya

Hanya, warga meminta agar kedua PDP ini disemprot disinfektan di lokasi pemakaman dan warga juga meminta kejelasan statusnya.

Ricky berharap, ada penambahan rapid test oleh pemerintah.

Ini dikarenakan, saat ini kasus ODP dan PDP di Garut makin meningkat.

“Kami berharap ada rapid test yang cukup banyak. Sekarang kami hanya kebagian 250 rapid test.”

“Sedangkan ODP saja sampai saat ini sudah mencapai ribuan orang,” ujarnya. (R011/Fey)

BACA JUGA: Mereka yang Pernah Kontak dengan Warga Positif Corona di Garut, Sudah Dites dan Ini Hasilnya