Klaim Pemerintah Rusia, Virus Corona Bukan dari China

Klaim Pemerintah Rusia, Virus Corona Bukan dari China
Foto oleh CDC dari Pexels.

BERITA INTERNASIONAL, ruber.id – Invasi Rusia ke Ukraina mengemukakan banyak hal baru yang mengejutkan dunia. Seperti klaim bahwa virus Corona bukan berasal dari China.

Seperti Senin (21/3/2022), pihak Kremlin mengklaim telah menemukan sebuah laboratorium biologis di Ukraina, yang di dalamnya menyimpan kepingan pantogen berbahaya dan dilaporkan berbentuk persis seperti virus Corona.

Rusia mencurigai, virus yang menghebohkan dunia itu bukan dari China melainkan dari Barat.

Hal tersebut disampaikan oleh juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov.

Ia menambahkan, di lab tersebut juga ditemukan banyak dokumen berusia belasan tahun yang mengulas soal penyebaran penyakit dari kelelawar ke manusia.

“Biro Spesialis Radiasi Kimia dan Biologi Rusia, telah mempelajari dokumen ini dan mengungkapkan bahwa dokumen itu merupakan proyek rahasia Amerika Serikat (AS). Yang mempelajari penularan penyakit dari kelelawar ke manusia dan manusia ke manusia lainnya di sebuah laboratorium di Kharkov (Ukraina),” ujar Konashenkov seperti dilansir Xinhua.

Baca juga:  Ekonomi Terpuruk Akibat Sanksi Barat, Rusia Andalkan China

Dokumen tersebut juga mengungkapkan, penelitian ini dilakukan secara sistematis di bawah pengawasan AS selama bertahun-tahun.

Rusia sendiri merasa prihatin atas lab yang didanai AS tersebut yang menyimpan ratusan virus berbahaya untuk diteliti.

Pemerintah China: AS Punya 26 Lab Biologi

Pihak China melalui konferensi pers juru bicara Kementerian Luar Negeri Zhao Lijian mengatakan, jika AS memang memiliki sekitar 26 laboratorium biologi di Ukraina.

Data itu diungkap sendiri oleh pihak Negeri Paman Sam.

“AS memang merilis sediri jika mereka punya 26 laboratorium di Ukraina dan ini sangat menarik perhatian yang besar,” kata Lijian.

Lijian menambahkan, virus-virus berbahaya dari seluruh wilayah Ukraina disimpan di lab ini dan semua kegiatan tidak akan dibocorkan ke masyarakat kecuali AS mengizinkan.

Baca juga:  Serang Umat Islam di Masjid Al-Aqsa, Sekte Yahudi Neturei Karta Ikut Kecam Israel

Lijian menyerukan agar AS segera memberi pengumuman terkait laboratorium tersebut dan merinci semuanya termasuk virus-virus yang disimpan dan sejauh mana semua penelitian dilakukan.

Hingga kini, pihak AS belum memberikan tanggapan mengenai klaim Rusia atas penemuan laboratorium biologi di Ukraina. Yang disebut pemerintahan Vladimir Putin didanai oleh AS.

Jika klaim ini benar, tentu akan sangat mengejutkan dunia lantaran AS jadi negara yang paling frontal menuding China sebagai biang penyebaran virus Corona.

Penulis: Ardini Maharani DS/Editor: R003